SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah daerah kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan safari Ramadan 1444 H/2023 M, Kamis (13/4/2023).
Mengawali safari Ramadan tahun ini, Bupati Achmad Fauzi didampingi Sekretaris Daerah Edy Rasiyadi, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Sumenep dengan mendatangi Kecamatan/Kepulauan Giligenting.
Di pulau ini, orang nomor satu di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Sumenep bertemu dengan para alim ulama dan elemen masyarakat setempat. “Safari ramadan ini ajang silaturahmi pemerintah kabupaten Sumenep dengan masyarakat khususnya di Kecamatan (Pulau) Giligenting,” tutur Bupati Fauzi disela kegiatannya, di Desa Gedugan.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat memberikan bantuan kepada masyarakat bagi kepada duafa, fakir miskin dan anak yatim di safari Ramadan 2023. (foto/ist)
Bagi Bupati Sumenep Achmad Fauzi, kegiatan safari Ramadan yang dilakukan, selain sebagai ajang silaturahim menjadi media bagi masyarakat untuk menyampaikan informasi, sekaligus menyerap berbagai aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat.
“Melalui serap aspirasi itu menjadi referensi jajaran pemerintah daerah kabupaten Sumenep untuk melaksanakan pembangunan selanjutnya, karena APBD 2023 telah menyusun berbagai program dan kegiatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Bupati Fauzi.
Di samping itu juga, Bupati Fauzi mengharapkan para alim ulama, tokoh masyarakat serta segenap lapisan masyarakat di Sumenep terus berperan aktif dan berkontribusi dalam proses pembangunan, dengan mengambil peran yang beragam untuk kemajuan kabupaten Sumenep.
Sebab bagi politisi muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) peran serta dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan program pembangunan Sumenep ke depan. “Sehingga bisa berefek positif bagi kemajuan desa,” pungkas Bupati Fauzi.
Seperti biasa, pada momentum safari Ramadan di Kecamatan/Kepulauan Giligenting Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga memberikan bantuan kepada masyarakat bagi kepada duafa, fakir miskin dan anak yatim yang sering dilakukan setiap melakukan kegiatannya. (*ji/ils/red)
