PEMALANG (JURNALIS INDONESIA) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA) Kabupaten Pemalang mengadakan aksi damai di gedung DPRD Pemalang, Rabu (7/5).
Aksi yang dipimpin langsung oleh ketua Organda Pemalang Andi Rustono tersebut berlangsung lancar dan aman, dengan melibatkan berbagai komunitas, seperti sopir truk, pedagang warung pantura, tambal ban dan tukang pijat.
Sejumlah petugas keamanan dari Polres Pemalang ikut mengawal aksi demo tersebut.
Para demonstran yang berjumlah lebih dari 100 orang itu ditemui oleh Ketua Komisi B DPRD Pemalang Agus Sukoco didampingi Kepala Dinas Perhubungan Pemalang Heru Weweg dan Ipda Subarno dari Satuan Lalulintas Polres Pemalang.
Aksi demo tersebut dipicu oleh pengalihan jalan pantura, berdasarkan surat dari Kementerian Perhubungan Darat. Dimana semua truk dengan sumbu 2, 3 dan 4, tidak boleh lewat jalan Pantura, tapi dialihkan untuk lewat tol.
Pengalihan jalan tersebut diinisiasi oleh Rizal Bawazir yang anggota DPR RI dari fraksi PKS.
Rizal Bawazir beralasan sering terjadi kecelakaan di jalan Pantura, terutama di Pekalongan yang tidak mempunyai jalan lingkar (arteri).
Akibat pengalihan jalan tersebut para sopir truk mengeluh dan keberatan, karena harus mengeluarkan biaya tol. Sementara tukang tambal ban dan pedagang warung mengeluh karena sepi pembeli.
Andi Rustono meminta agar kebijakan tersebut dikaji ulang. “Atau kalau mau diberlakukan jangan full 24 jam. Waktunya agar diatur,” harapnya.
Ketua Komisi B DPRD Pemalang, Agus Sukoco, didampingi Dinas Perhubungan dan Satlantas, berjanji akan meneruskan aspirasi warga tersebut ke Kementerian Perhubungan di Jakarta.
Sementara anggota DPR RI Rizal Bawazir via sambungan telepon dengan Ketua Komisi B DPRD Pemalang Agus Sukoco berjanji akan menemui warga ke Pemalang besok 23/5/2025 di gedung DPRD Pemalang. (ely/mam)