SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menekankan sekolah penggerak di lingkungannya melakukan evaluasi berkala terhadap penerapan perpustakaan digital untuk mengetahui perkembangannya.
Penekanan disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputra melalui Kepala Bidang (Kabid) Dikdas Ardiansyah Ali Sochibi, saat Workshop Perpustakaan Digital pada Sekolah Penggerak, di HK Resto, Kamis (14/9/2023).
Ardi mengungkapkan, bahkan Dinas Pendidikan merencanakan dua bulan lagi, mem-follow-up progres terhadap perpustakaan digitalnya.
“Selain itu, Dinas Pendidikan juga siap memfasilitasi Lapor BOS dalam bentuk digitalisasi yang pengembangannya melalui website yang bisa diakses sekolah secara langsung,” jelasnya.
Menurutnya, di era digital untuk mengembangkan minat baca, serta literasi dalam meningkatkan kecerdasan pendidik dan tenaga didik perlu transformasi perpustakaan ke arah digitalisasi.
“Teknologi dan Informasi telah menjadi bagian tidak terpisahkan di kehidupan saat ini, sehingga pengembangan perpustakaan bertujuan untuk mengembangkan minat dan gemar membaca,” terang Ardi.
Pihaknya mengatakan, bahwa perpustakaan digital membuka akses yang luas terhadap informasi sebagai sumber belajar yang berefek kepada kegiatan pembelajaran lebih efektif, karena itulah, sekolah penggerak mampu mengimplementasi perpustakaan ini.
“Sekolah Penggerak bisa menjadi contoh, bahkan mampu menggerakkan sekolah lain agar selalu update dan upgrade skillset, toolset untuk mewujudkan sekolah sesuai tuntutan zaman,” harapnya.
Pelaksanaan Workshop Perpustakaan Digital untuk Sekolah Penggerak sendiri diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kabupaten Sumenep dengan bekerja sama dengan PT Erlangga.
Dengan peserta workshop perpustakaan digital untuk sekolah penggerak diikuti sebanyak 26 Kepala Sekolah Penggerak dan sebanyak 26 OPS jenjang Sekolah Dasar, dengan narasumber berasal dari Tim PT Erlangga. (*ji/ily)