SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Prof. Dr. Seto Mulyadi, mengingatkan para orang tua untuk tidak mendidik anak-anaknya dengan kekerasan, seperti memukul, membentak apalagi sampai memaki-maki, sebab itu bisa mengubah karakter anak. Melainkan harus dengan penuh cinta.
“Anak-anak itu jangan dibentak, selalu dimarahi, apalagi sampai memukul anak, karena bisa mengganggu mentalnya,” ujar pria yang akrab dipanggil Kak Seto pada Seminar Nasional ‘Mendidik dengan Cinta di Keluarga yang Ramah Anak’, di Gedung Ki Hajar Dewantoro, Jumat (18/8/2023).
Menurutnya, peran orang tua dalam membentuk karakter anak ini sangat penting. Apabila anak selalu diperlakukan tidak baik, itu akan membekas di ingatannya. Dan kelak bisa saja meniru perlakuan yang ia terima sejak kecil.
“Hendaknya para orang tua memperlakukan anak dengan kasih sayang, boleh menegur anak ketika salah, tapi dengan suara yang lembut, serta memberikan pengertian dengan baik,” tandasnya.
Kak Seto menegaskan, perlakuan positif terhadap anak akan membentuk pribadi anak sehingga selalu positif. Karenanya, orang tua harus menjaga putra-putrinya dalam pergaulan di lingkungan bermainnya sehari-hari.
Menurut pria yang dikenal sahabat anak ini yakin, semua orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang baik. Untuk itu, perlakukan anak dengan baik dan mendidiknya dengan cinta, sehingga dapat membentuk keluarga yang ramah anak. Karena pendidikan utama adalah ada pada keluarga.
Di samping itu, Kak Seto juga mengingatkan para orang tua termasuk pendidik, untuk mengedukasi pemakaian gadget oleh anak-anak, sehingga tidak berdampak negatif dari penggunaan gawai ini. Justru harus bijak dan mengedukasi anak dalam penggunaannya.
“Era digital saat ini memang sudah tidak bisa dibendung lagi. Sehingga anak-anak mulai akrab dengan gawai. Karena itu, para orang tua harus bisa membatasi penggunaan gawai bagi anak-anak,” tandasnya.
Sebab, diakui dampak gawai terhadap anak ini luar biasa. Karena itu, orang tua harus mengawasi anaknya, agar tidak menonton konten negatif dari gawainya. Apalagi sekarang ini kekerasan terhadap anak juga meningkat.
“Diibaratkan pisau, jika digunakan dengan baik akan banyak manfaatnya, dan jika salah menggunakan bisa membuat orang celaka,” tambahnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep Nia Kurnia Fauzi, menyampaikan bahwa anak adalah titipan Allah SWT, yang harus dididik dengan kasih sayang. Dan sudah seharusnya sebagai orang tua, bisa memberikan kehidupan yang layak, serta mendorong anak-anaknya menjadi generasi bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti baik.
“Untuk membentuk karakter anak, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan bermain merupakan momen penting yang harus diperhatikan para orang tua,” tandas Bunda PAUD Kabupaten Sumenep ini.
Karena itu, Istri Bupati Sumenep ini menambahkan, untuk menumbuhkan karakter anak-anak Indonesia wajib diarahkan ke karakter yang positif. Dan tentunya itu, perlu kerja sama dari orang tua, guru dan pemerintah.
“Bentuklah karakter anak sejak usia dini, tentunya harus dengan cinta dan kasih sayang, terutama dari kedua orang tuanya. Anak harus diarahkan dan diajarkan dengan hal-hal yang positif,” tambahnya.
Sementara itu, kegiatan yang digagas Tim Penggerak PKK dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Komunitas Sales Super Nusantara (Konus).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Agus Dwi Saputra, Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, Kajari Trimo, perwakilan dari Kodim 0827 Sumenep, Founder Konus Yudi Ananta serta Owner Asia Jaya Gadget Store Rony Candra besama pendukung acara lainnya. (*ji)