Menu

Mode Gelap
PR Purnama Jaya di Desa Gadu Barat Sumenep juga Diduga Jadi Sarang Ternak Pita Cukai “DRT Grup” PR Bayezid yang Bercokol di Desa Pabian Kota Sumenep Ditengarai Hanya Jadi Sarang Jual Beli Pita Cukai BC Madura Diduga Jual Hasil Tangkapan Rokok Ilegal dan Bekerjasama dalam Pusaran Mafia Bisnis Jual Beli Pita Cukai Gotong Royong Pengaspalan Jalan di Desa Kadur, TNI dan Polri Turun Langsung Bantu Warga Banner Desakan Tindak Tegas PR Nakal dan Tangkap Koordinator Mafia Pita Cukai di Sumenep Bertebaran di Kantor Bupati

HUKUM & KRIMINAL · 17 Jul 2023 16:17 WIB

Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep


 Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep. (foto/ist) Perbesar

Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep. (foto/ist)

SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e asal Kecamatan Ambunten akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polres Sumenep, Senin (17/7/2023), setempat mangkir di panggilan pertama.

Jumairi berurusan dengan aparat penegak hukum Polres Sumenep gegara lagu Madura yang diunggah olehnya di akun YouTube miliknya Kacong Arye New yang dinilai tidak senonoh berbau pornografi dengan judul ‘Nyareh Ampongan’. Dalam kasus ini, Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e ini dilaporkan oleh seorang masyarakat Sumenep Ahmad Amin Rifa’e.

Sebelum pemanggilan terhadap Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e, penyidik Polres Sumenep telah memanggil pelapor dan sejumlah saksi pelapor untuk dimintai keterangan.

TANGKAPAN LAYAR. Akun youtube Kacong Arye New dengan unggahan lagu madura ‘Nyareh Ampongan’ yang berujung dilaporkan oleh masyarakat. (foto/ist)

Terpantau, kedatangan Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e ke Mapolres Sumenep dengan didampingi seorang wanita berkerudung dan dimintai keterangan sekitar kurang lebih 3 jam.

“Saya datang bersama istri,” terang Jumairi alias Kacong Arye kepada sejumlah wartawan usai keluar dari ruangan penyidik Satreskrim Polres Sumenep.

Jumairi alias Kacong Arye membenarkan panggilan ke Unit Idik III Satreskrim Polres Sumenep dalam rangka memberikan keterangan untuk kasus yang menyeretnya atas lagu Madura ‘Nyare Ampongan’.

“Kehadiran saya ke Polres Sumenep untuk menyelesaikan permasalahan Kacong terkait lagu (Nyare Ampongan ),” akunya melanjutkan.

Jumairi alias Kacong Arye mengaku, dimintai keterangan di ruangan penyidik sejak pukul 09.00 WIB. “Dari jam 9.00,” jelasnya.

Untuk diketahui, lagu Madura Nyareh Ampongan yang diunggah akun YouTube Kacong Arye New yang diketahui asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ini mendapatkan beragam kecaman. Bahkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sekretaris MUI Cabang Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Agus Effendi menyebut, lagu madura Nyareh Ampongan tidak hanya melanggar etika moral namun juga pelecehan syariat dan kampanye zina muhson.

“Ini bukan hanya pelecehan etika dan moral namun juga pelecehan syariat. Namun zina muhson yang dikampanyekan lewat lagu. Dan ini sudah keterlaluan dan luar biasa pelecehan syariat,” terangnya kepada wartawan, Rabu (21/6).

Baginya, jika lagu tersebut dibiarkan viral maka akan berakibat buruk. Karena lagu madura Nyareh Ampongan yang diunggah oleh akun YouTube Kacong Arye New yang diketahui asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep sungguh tidak berakhlaq.

“Sungguh tak berakhlaq lagu itu kalau dibiarkan lagu itu viral nantinya akan dijadikan yel-yel lagi bagi penggemarnya. Baik penggemar lagunya atau penggemar perbuatan menyimpangnya. Atas kasus ini kami dukung untuk dilanjutkan, Bismillahi Tawakkaltu Alallah,” ujarnya.

Bahkan pihaknya sangat mendukung atas pelaporan masyarakat terhadap lagu madura Nyareh Ampongan itu dan juga meminta Polres Sumenep serius dalam menindaklanjuti laporan tersebut.

“Laporan tersebut harus ada tindaklanjutnya dari Polres Sumenep dan jangan sampai dicabut,” tegasnya.

Pihaknya dengan tegas bakal terus mendukung proses hukumnya supaya ada titik terang. Jikalau memang betul-betul bersalah supaya menjadi iktibar atau cerminan bagi yang lain untuk lebih berhati-hati dalam berkarya.

“Secara pribadi saya juga merasa tersinggung dan merasa tersakiti. Apalagi umat yang lain,” jelasnya.

Sekretaris MUI Pasean inipun mengungkapkan, bahwa semua aktivis-aktivis Nurul Huda akan totalitas mendukung pelaporan yang sudah berjalan. (*ji/ily)

Artikel ini telah dibaca 423 kali

Baca Lainnya

PR Purnama Jaya di Desa Gadu Barat Sumenep juga Diduga Jadi Sarang Ternak Pita Cukai “DRT Grup”

16 Mei 2025 - 19:29 WIB

KOLASE FOTO. PR Purnama Jaya di Desa Gadu Barat Sumenep yang juga Diduga Jadi Sarang Ternak Pita Cukai "DRT Grup". Dan Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim

PR Bayezid yang Bercokol di Desa Pabian Kota Sumenep Ditengarai Hanya Jadi Sarang Jual Beli Pita Cukai

15 Mei 2025 - 21:20 WIB

KOLASE FOTO. PR Bayezid yang Bercokol di Desa Pabian Kota Sumenep yang Ditengarai Hanya Jadi Sarang Jual Beli Pita Cukai. Dan Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim

BC Madura Diduga Jual Hasil Tangkapan Rokok Ilegal dan Bekerjasama dalam Pusaran Mafia Bisnis Jual Beli Pita Cukai

15 Mei 2025 - 17:25 WIB

KOLASE FOTO. Sebuah mobil Fuso plat kuning N 8062 UZ tampak standby di depan halaman kantor BC Madura. Mobil besar Fuso tersebut diduga kuat mengangkut BB rokok ilegal hasil sitaan dalam jumlah banyak. Dan Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim

Banner Desakan Tindak Tegas PR Nakal dan Tangkap Koordinator Mafia Pita Cukai di Sumenep Bertebaran di Kantor Bupati

14 Mei 2025 - 16:30 WIB

Banner Desakan Tindak Tegas PR Nakal dan Tangkap Koordinator Mafia Pita Cukai di Sumenep Bertebaran di Kantor Bupati

Siti Ramlah Laporkan Suaminya “Nur Holis” Atas Dugaan Penelantaran dalam Rumah Tangga ke Polres Sumenep

30 April 2025 - 16:12 WIB

Siti Ramlah Laporkan Suaminya "Nur Holis" Atas Dugaan Penelantaran dalam Rumah Tangga ke Polres Sumenep

Pengacara Beauty District Clinic Brian Praneda Bantah Penggiringan Opini Negatif oleh Irene Kamaludin

28 April 2025 - 18:25 WIB

Pengacara Beauty District Clinic Brian Praneda Bantah Penggiringan Opini Negatif oleh Irene Kamaludin
Trending di HUKUM & KRIMINAL