SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pada tahun 2023 ini melalui Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) setempat, pemerintah daerah kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, merencanakan bakal memasang alat keselamatan pelayaran teruntuk kapal dan perahu nelayan Kota Keris yang langsung tersambung pada layar server layanan Call Center 112.
Nantinya alat itu berupa reciver yang langsung dikoneksikan dengan layar server layanan Call Center 112 dengan radius jangkauan kurang lebih sekitar 100 mil.
Sementara saat ini pemerintah daerah kabupaten Sumenep melalui Diskominfo masih menyediakan 20 alat keselamatan pelayaran, yang hanya diperuntukkan bagi perahu taksi, serta perahu nelayan.
Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya mengungkapkan, rencana pemasangan alat keselamatan pelayaran bagi kapal dan perahu tahun 2023 ini, merupakan pengembangan dari layanan kedaruratan Call Center 112, yang dikelola Organisasi yang Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya.
Baginya, pemasangan alat keselamatan pelayaran bagi kapal dan perahu tahun 2023 ini merupakan program yang lumayan besar dengan estimasi memakai anggaran besar. Karenanya pihaknya harus memperhatikan keterbatasan anggaran yang ada.
Di samping itu, juga terdapat tahapan-tahapan yang perlu untuk dilalui. Untuk itu, menurut Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep, pemasangan reciver baru bisa direalisasikan di wilayah Kepulauan Sapeken. Selanjutnya akan dilakukan penambahan satu unit reciver.
“Jadi, ada beberapa tahapan yang perlu untuk dilalui, selain itu kami harus menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” jelasnya kepada wartawan baru-baru ini di Sumenep.
Ferdian memaparkan, Pulau Sapeken dipilih sebagai lokasi reciver sebagai konsiderannya karena kondisi lalu lintas transportasi lautnya dinilai lebih padat, jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Menurutnya juga, layar server yang ada di Diskominfo Sumenep dianggap akan mampu menampilkan hilir mudik kapal atau perahu, yang tercover oleh reciver.
Maka kata Ferdian, dengan adanya alat itu bagi kapal dan perahu yang mengalami kondisi darurat, dapat langsung menekan panic button, yang kemudian akan mengirimkan sinyal ke server Diskominfo Sumenep. Termasuk juga alat itu, mampu menampilkan kordinat secara detail mengikuti posisi kapal.
“Setelah itu, Diskominfo kabupaten Sumenep akan menghubungi BASARNAS, untuk melakukan rescue, terhadap kapal yang mengalami kondisi darurat,” papar Ferdian. Dan alat itu juga diklaim bakal mampu mengirimkan sinyal darurat, hingga lima hari berturut-turut.
Ke depan agar seluruh perahu di wilayah kabupaten Sumenep dapat terpasang alat keselamatan pelayaran itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan kepala desa untuk bisa menganggarkan melalui dana desa. “Ini adalah bentuk antisipasi kami, untuk memastikan keselamatan masyarakat pengguna transportasi laut,” ujar Ferdian. (*ji/ils/red)