BANJARNEGARA (JURNALIS INDONESIA) – Bong Cino adalah sebutan sebuah tempat pemakaman etnis Tionghoa di Nusantara. Tempat ini hampir ada di sejumlah daerah di Indonesia. Demikian pula di pinggiran Desa Sumberejo Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.
Ada yang menarik dari Bong Cino di desa penghasil sayur-mayur ini. Tempatnya terbilang sangat luas, diperkirakan mencapai 14 Ha lebih.
Saat ini, tempatnya memang tidak terawat, padahal banyak makam kuno, tampak lega berbahasa Cina masih tampak jelas, padahal usianya diperkirakan ratusan tahun.

Bong Cino Batur Bergejolak, Puluhan Warga Tak Rela Makam Leluhur di Acak-acak
Konon kawasan ini dikelola oleh pengurus yayasan Budi Mulya. Dari informasi yang dikumpulkan, sebagian lahan telah dimanfaatkan untuk lahan pertanian oleh warga setempat. Dan ada juga yang dimanfaatkan untuk pembuangan sampah.
Namun beberapa hari terakhir ada wacana rencana pembangunan kandang ternak kambing, penanaman pohon serta akan dibangun beberapa vila diatas lahan Bong Cino tersebut.
Nampak dalam pantauan Jurnalis Indonesia, pada Kamis (21/12/2023) 1 unit alat berat eksavator terlihat beraktifitas membuat akses jalan di lokasi tersebut.
Adanya informasi terkait sejumlah proyek yang akan berlangsung di atas lahan Bong Cino Batur membuat puluhan warga keturunan Tionghoa yang mempunyai nenek moyang yang di makamkan di area tersebut merasa resah serta mempertanyakan hak atas lahan Bong Cino Batur tersebut.
Terkait adanya proyek yang sedang digarap di atas Bong Cino membuat Handoko Wibowo, SH, angkat bicara, mewakili keluarga besar keturunan Tionghoa lainya merasa berkeberatan bila makam leluhur mereka diusik oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab dan orang orang yang tidak memiliki hak atas tanah Bong Cino Batur, serta meminta Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama dinas terkait yakni Dinas Sosial harus segera turun tangan untuk dapat memberi solusi terhadap apa yang sedang terjadi dengan Bong Cino Batur.
“Kami dari anak cucu nenek moyang yang di makamkan di Bong Cino Batur jelas tidak terima dengan adanya pihak-pihak yang seenaknya saja menyerobot atas tanah Bong Cino Batur,” tutur Handoko. Jumat (22/12/23).
“Kami dari semua warga keturunan Tionghoa berharap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama dinas terkait segera turun tangan guna menyelesaikan persoalan ini, sebelum masalah ini menjadi rumit. Jelas kami akan menempuh jalur hukum bila tak ada respon dari pemerintah daerah setempat,” imbuhnya.
Senada disampaikan dari salah satu sumber terpercaya kepada Jurnalis Indonesia ketika berada di lokasi Bong Cino Batur. Salah satu ahli waris mengatakan bahwa, dulu pernah mengajukan pengurusan terkait hak atas tanah tersebut di era lurah Ibrahim melalui yayasan Budi Mulya namun terhenti tanpa kabar lebih lanjut.
Menurutnya sudah sejak dua hari ini sejak Selasa (19/12/2023) alat berat sudah ada di lokasi Bong Cino. Hal tersebut membuat resah 25 KK warga keturunan Tionghoa serta menolak keras adanya kegiatan proyek diatas lahan Bong Cino Batur.
“Kami belum tau persis apakah terkait proyek tersebut atas inisiatif Pemerintah Desa setempat atau ada kelompok-kelompok yang diduga secara sengaja akan menyerobot lahan Bong Cino,” jelasnya.
Atas kejadian ini, puluhan warga keturunan Tionghoa berharap pemerintah daerah dapat memediasi serta dapat memberikan kepastian hukum atas tanah Bong Cino Batur.
“Bong Cino Batur dan nenek moyang kami sudah ada sejak jaman VOC Belanda, jadi kami warga keturunan Tionghoa berharap kepada Pemerintah dan pihak terkait agar segera dapat membantu menyelesaikan atas persoalan yang saat ini membuat resah kami,” ucap salah seorang dari nara sumber kepada Jurnalis Indonesia.
Sementara itu Pj Lurah Sumberejo saat akan diklarifikasi terkait persoalan Bong Cino Batur belum dapat dikonfirmasi. (dar)