Menu

Mode Gelap
Inovasi dan Kinerja Unggul Kunci Sukses Brand di Ajang Penghargaan INFOBRAND.ID 2025 Gempa di Sumenep Sudah Terjadi Sejak Dulu Bahkan Sebelum Sistem Pencatatan Modern seperti BMKG Berdiri KOBASMANSA Season 16 Kembali Digelar, Kepsek Rafiudin: Turnamen Ini Jadi Ajang yang Tunggu dan Lahirkan Atlet Berprestasi Pergantian Pengurus Bumdes Bantarbolang Pemalang Berjalan Lancar Masih Dibiarkan, APH hingga BC Madura Seakan Bersekongkol dengan PR Subur Jaya Pamekasan Edarkan Rokok Akali Pita Cukai

JURNALIS INDONESIA · 14 Okt 2025 13:22 WIB

Gempa di Sumenep Sudah Terjadi Sejak Dulu Bahkan Sebelum Sistem Pencatatan Modern seperti BMKG Berdiri


 Ilustrasi. (foto/ist) Perbesar

Ilustrasi. (foto/ist)

SURABAYA, 14 Oktober 2025 – Gempa bumi yang mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi pada 30 September 2025 kembali mengingatkan masyarakat bahwa Madura bukanlah wilayah bebas gempa. Berdasarkan sejumlah catatan sejarah dan arsip kolonial, aktivitas gempa di Madura sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu, bahkan sebelum sistem pencatatan modern seperti BMKG berdiri.

Wilayah Madura, khususnya Sumenep dan sekitarnya, beberapa kali diguncang gempa kuat akibat aktivitas sesar aktif bawah laut yang membentang di kawasan Rembang–Madura–Kangean–Sakala (RMKS). Catatan lama menunjukkan, pada tahun 1863, gempa besar pernah melanda Pamekasan dan Sumenep, menimbulkan kerusakan cukup luas di permukiman penduduk.

Sejak itu, berbagai surat kabar kolonial Belanda mencatat serangkaian gempa lain yang mengguncang Madura:

1881 – Diberitakan dalam Java-bode edisi 1 November.

1883 – Dilaporkan Soerabaijasch Handelsblad 13 Juni.

1891 – Gempa Sumenep–Sapudi dimuat di De Locomotief 17 Maret.

1896 & 1904 – Kedua tahun ini tercatat di berbagai surat kabar Hindia Belanda.

1935–1936 – Arsip menunjukkan dua kali gempa di Madura.

Memasuki era modern, catatan BMKG kembali menunjukkan aktivitas gempa di wilayah ini:

11 Oktober 2018, gempa M6,4 mengguncang Pulau Sapudi, menewaskan 3 orang dan merusak 210 rumah.

2 Maret 2019, gempa M5,0 menyebabkan enam rumah rusak.

30 September 2025, gempa M6,0 mengguncang Sumenep, menyebabkan 22 rumah rusak dan tiga warga terluka.

Menurut Kepala BMKG Tanjung Perak Surabaya, Daryanto, aktivitas seismik di Madura perlu mendapat perhatian serius. Selain sesar RMKS, gempa menengah hingga dalam juga bisa dipicu oleh subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia di selatan Jawa.

“Kami berkomitmen menguatkan kapasitas para nelayan dan masyarakat maritim agar selalu siaga, waspada, dan siap selamat,” tegasnya.

Sebagai upaya mitigasi, BMKG bersama Stasiun Geofisika Pasuruan rutin melaksanakan Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG). Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran bencana di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.

“Melalui SLG, kami ingin membangun budaya sadar, siaga, dan selamat. Edukasi ini penting agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika gempa terjadi,” tambah Daryanto.

Kegiatan SLG terakhir digelar di Pamekasan, dan ke depan ditargetkan menjangkau seluruh wilayah Madura, terutama daerah pesisir seperti Sumenep dan Pulau Sapudi, yang paling dekat dengan pusat gempa.

Melihat panjangnya sejarah kegempaan di Madura, para ahli menilai bahwa mitigasi bencana berbasis pendidikan masyarakat menjadi langkah paling efektif. Sekolah, pemerintah desa, hingga kelompok nelayan diharapkan ikut terlibat dalam membangun budaya tangguh menghadapi bencana.

Dengan begitu, sejarah panjang gempa bukan lagi sekadar catatan masa lalu, tetapi menjadi pelajaran berharga bagi generasi kini untuk hidup lebih siap, siaga, dan selamat di tanah Madura.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Bani Insan Peduli dan Wahana Putra Cahaya Kediri Gelar Yatim Fun Pasar Rakyat Libatkan 300 Anak Yatim

2 Oktober 2025 - 00:17 WIB

Perkuat Profesionalisme dan Kepedulian Sosial, PJS Rayakan HUT ke-4 di Bali

1 Oktober 2025 - 10:43 WIB

Jurnalis Indonesia dan Detikzone Salurkan Amanah Donasi Hamba Allah di 2 Desa di Sumenep

29 September 2025 - 15:19 WIB

BNPM Gelar Bakti Sosial Bagikan Makanan Siap Saji pada Tukang Becak

26 September 2025 - 11:57 WIB

Musola Umum yang Digagas Detikzone di Desa Jadung Diresmikan, Anak Yatim dan Warga Setempat Ketiban Berkah

25 September 2025 - 21:05 WIB

Bambang Budianto Berani Bersumpah Al-Quran demi Kebenaran: Segala Tudingan Miring Terbantahkan

25 September 2025 - 13:19 WIB

Trending di JURNALIS INDONESIA