SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Warga Desa Kramian, Kecamatan/Kepulauan Masalembu, semakin dibuat geram atas ulah pejabat di Inspektorat Kabupaten Sumenep, Kamis (23/1/2024).
Warga pulau ini bakal datang ke daratan untuk menggelar aksi demo ke kantor Inspektorat Kabupaten Sumenep jika laporan terkait dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Kramian tak kunjung ada kejelasan.
“Jika laporan terkait dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Kramian tak kunjung ada kejelasan, maka warga akan datang ke Sumenep untuk demo ke Inspektorat,” kata warga setempat yang identitasnya minta tidak dipublikasikan, Kamis (23/1/2025).
Warga setempat ini pun mendesak Inspektorat Kabupaten Sumenep bergerak cepat dalam memproses laporan terkait dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Kramian.
“Sekali lagi kami meminta Inspektorat Kabupaten Sumenep untuk bertindak cepat, tegas dan tak tebang pilih agar lembaga ini tidak kehilangan marwahnya sebagai institusi pengawasan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep,” tegasnya.
Berita Terkait:
Warga Kramian ditegaskan, akan terus mengawal dan tidak main-main. Sehingga harus ada langkah kongkrit dari Inspektorat Kabupaten Sumenep untuk segera turun ke Desa Kramian untuk melihat langsung kondisi fakta yang terjadi untuk disesuaikan dengan anggaran yang turun.
Bahkan desakan kepada Inspektorat ini tidak hanya datang dari warga saja, tokoh masyarakat asal Kepulauan Masalembu dan anggota DPRD Sumenep dari kepulauan setempat Ahmad Juhairi juga meminta kepada pihak Inspektorat untuk lebih maksimal lagi dalam menjalan tugas dan fungsinya.
“Jangan sampai niat baik dan program baik pemerintah untuk membangun desa-desa dengan anggaran yang melimpah menjadi sia-sia dikarenakan banyaknya oknum-oknum yang nakal dan tidak sejalan dengan program maupun aturan yang berlaku,” pinta politisi muda dari fraksi NasDem yang peduli perubahan.
Sementara Rabu (22/1/2025), saat Jurnalis Indonesia mengonfirmasi terkait laporan dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Kramian, pejabat Inspektorat Kabupaten Sumenep terkesan menunjukkan ketidakberesan.
Pasalnya, Inspektur Pembantu Investigasi dan Pengaduan Masyarakat Inspektorat Kabupaten Sumenep Ananta Yuniarto ketika ditemui ke kantornya mengaku sedang rapat di kantor bupati dan menyarankan agar ke pejabat yang bernama Badrul.
Sementara Badrul saat ditemui Jurnalis Indonesia enggan diwawancara. Sebagai informasi, Badrul ini diketahui pejabat yang menemui Pj Kepala Desa Kramian Moh Idris di Inspektorat.
Jurnalis Indonesia lalu hendak menemui Plt. Inspektur Inspektorat Kabupaten Sumenep Nurul Jamil di kantornya namun yang bersangkutan disebutkan sedang tidak di kantor. Dihubungi via selulernya pun yang bersangkutan enggan merespon.
Warga setempat telah melaporkan Pemerintah Desa Kramian ke KPK dan Inspektorat Kabupaten Sumenep pada 27 Desember 2024 lalu. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan kendati diketahui telah memanggil Pj Kepala Desa Kramian Moh Idris.
Jurnalis Indonesia bakal terus melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Inspektorat Kabupaten Sumenep sampai laporan warga terkait dugaan penyelewengan Dana Desa di Desa Kramian ada kejelasan. (ily)