SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengapresiasi program Bantuan Sosial (Bansos) untuk guru ngaji yang telah dikucurkan mencapai Rp6,7 miliar. Bantuan guru ngaji dari Pemerintah Kabupaten Sumenep ini salah satu prioritas program Bupati Achmad Fauzi.
“Kami mengapresiasi dan mendukung atas kepedulian dan perhatian Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan wakilnya Nyai Hj. Dewi Khalifah kepada para guru ngaji. Program ini luar biasa, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan sangat tepat menyalakan para guru ngaji,” ujar Suroyo, Anggota Komisi I DPRD Sumenep.
Tingginya anggaran bantuan untuk guru ngaji inj anggota DPR Gerindra itu berharap, program tersebut merata, sehingga semua guru ngaji mendapat berkah dari kebijakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
”Niat mulia Bupati Achmad Fauzi untuk menyejahterakan para guru ngaji harus didukung bersama. Sebab, jasa para guru ngaji itu luar biasa, terutama dalam mendidik dan menjaga moral anak-anak kita. Oleh karena itu, pelaksana program teknis ini harus benar-benar mengawal secara serius agar bantuan tersebut merata,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta bantuan program guru ngaji harus didukung dengan data yang valid. “Jangan sampai bantuan itu salah sasaran. Mereka yang harus dipastikan bahwa benar-benar guru ngaji yang selama ini mengabdi pada masyarakat,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep Kamiluddin mengatakan, selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah pimpinan Achmad Fauzi dan Nyai Hj, Dewi Khalifah telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 miliar untuk guru Bansos. ngaji. Setiap guru ngaji mendapat bantuan sosial sebesar Rp1,2 juta.
Pada tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Sumenep memberikan Bansos kepada 1.660 guru ngaji, dengan total anggaran sebesar Rp1,9 miliar.
Tahun 2022, Bupati Fauzi memberikan perhatian yang lebih dari sebelumnya. Dia mengucurkan anggaran sebesar Rp2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji.
Sedang pada tahun anggaran 2023, Bansos guru ngaji kembali dianggarkan sebesar Rp2,4 miliar lebih. Bansos itu diberikan kepada 2.025 guru ngaji.
“Jadi total guru ngaji yang tercover bansos selama tiga tahun terakhir sebanyak 5.702 orang dengan total anggaran Rp6,7 miliar,” jelasnya. (*ji/ils/red)