SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Meski berada di wilayah kepulauan, SMAN 1 Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dibawah kepemimpinan Moh. Tahir, S.Pd., M.Si, komitmen menunjukkan prestasinya hingga ke level nasional.
Teranyar, SMAN 1 Arjasa Sumenep berhasil membawa pulang 3 medali emas sebagai juara 1 dan 1 perak sebagai juara 2 pada ajang bergengsi turnamen tapak suci tingkat nasional tahun 2025 di Surabaya.
Adapun siswa SMAN 1 Arjasa yang berprestasi pada ajang bergengsi turnamen tapak suci tingkat nasional tahun 2025 di Surabaya yakni Appriliani Salwa Eka Putri Matrafik juara 1 seni tunggal tangan kosong IPSI dan juara 1 fighter kelas C remaja, Intan Naumi sebagai juara 1 seni golok IPSI dan Fahrizal Ahmad Dani sebagai juara 2 fighter kelas G remaja.
Atas prestasi membanggakan yang berhasil diraih oleh SMAN 1 Arjasa Sumenep, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, DR. Aries Agung Paewai, S.STP., M.M., mengaku sangat mengapresiasi.
“Prestasi yang berhasil diraih oleh SMAN 1 Arjasa Sumenep merupakan capaian yang sangat luar biasa untuk siswa yang berada kepulauan,” tuturnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Kacabdin Jatim) Wilayah Kabupaten Sumenep DR. H. Budi Sulistyo, S.Pd., M.Si, juga mengapresiasi atas prestasi yang berhasil ditorehkan oleh SMAN 1 Arjasa.
“Walaupun siswa SMAN Arjasa itu anak kepulauan tapi semangatnya luar biasa untuk berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah yang di daratan, sehingga ikut juga berprestasi dan berhasil membuktikannya,” ujarnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Arjasa Moh. Tahir, S.Pd., M.Si, menegaskan terus berkomitmen untuk membawa satuan pendidikan yang dipimpinnya yang berada di kepulauan itu berprestasi baik akademik maupun non akademik.
“Saya sebagai kepala sekolah yang ditugaskan di kepulauan di SMAN 1 Arjasa memang memiliki komitmen yang tinggi untuk bisa membawa anak-anak pulau itu berprestasi baik akademik maupun non akademik,” tegasnya.
Itu berhasil dibuktikan juga, pada prestasi akademik tahun 2024, SMAN Arjasa sebagai juara umum yang sebelumnya tidak pernah dicapai dengan mendominasi. (ily/red)