SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Kepedulian Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo kepada wong cilik sudah tidak diragukan lagi. Kali ini wujud kepeduliannya dengan mengundang tukang becak ke Pendopo Keraton setempat, Rabu (11/09/2024).
Para tukang becak bersama kendaraannya nampak memadati acara silaturahmi bersama Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo di Pendopo Keraton Sumenep.
Pada silaturahmi ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo juga secara langsung mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan.
Di samping itu, Bupati kebanggaan Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo juga menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 42 juta, kepada ahli waris dari salah seorang tukang becak yang telah meninggal dunia, Salamet Riyadi.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, JKM itu untuk memastikan kehidupan ahli waris tetap terjamin. Dan kini, penerima program BPJS Ketenagakerjaan khusus pekerja rentan di ujung timur pulau Garam Madura sudah tidak ada alias tercover semua.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep dibawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo untuk menjadikannya tidak adanya orang katagori miskin baru di ujung timur pulau Garam Madura.
Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo mengungkapkan, jika korban sudah tiga tahun mengikuti program itu lalu meninggal dunia dan meninggalkan anak yang masih sekolah, maka pendidikan ahli warisnya akan dicover oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.
“Kalau sudah tiga tahun, tukang becak kita ikutkan, misalnya terjadi meninggal, anaknya ditinggal berarti kan untuk pendidikannya susah, maka anaknya itu kita kasih beasiswa, untuk di sekolahkan. Misalnya SD ditinggal, Dari SD sampai SI kita biayai,” jelas Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Demikian itu menurut Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dibawah kepemimpinannya dalam mensejahterkaan pekerja rentan, seperti nelayan, petani, tukang becak dan beberapa lainnya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, progam untuk pekerja rentan itu tetap dilakukan verifikasi data bagi calon penerima untuk memastikan tepat sasaran.
Dalam memastikan agar tepat sasaran, dilakukan koordinasi langsung dengan Pemerintah Desa (Pemdes) se Kabupaten Sumenep. Hasilnya koordinasi itu kemudian disinkronkan dengan data di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Jadi kita tidak sembarangan. Kita kroscek dulu datanya, kita kerjasama dengan Pemdes dan disinkronkan dengan DTKS,” papar Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Hingga saat ini tercatat terdapat ribuan pekerja rentan di Kabupaten Sumenep yang ter-cover BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya nelayan sebanyak 1.780 orang, 2.274 petani, 1.984 tukang becak, tukang bangunan, ART, dan tukang ojek. Dengan premi besaran yang dibayarkan Rp16.800 perbulan.