SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar pelatihan penulisan Buku Non Fiksi bagi Guru ASN jenjang TK/SMP di lingkungannya di Hotel Azmi setempat, Senin (30/09/2024).
Pelatihan yang digelar ini bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep untuk meningkatkan kompetensi literasi guru dibawah naungannya. Pelatihan Buku Non Fiksi dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputra melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Akhmad Fairusi mengatakan, peningkatan kemampuan menulis seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran.
Menurutnya, guru memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan menulis untuk peserta anak didik di lingkungan sekolah. Baginya, kemampuan menulis seorang guru tidak hanya mencakup kejelasan penyampaian materi tulisan.
“Namun juga harus melibatkan kemampuan untuk memberikan kemampuan untuk memberikan inspirasi, motivasi dan panduan kepada peserta didik dalam mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri. Selain itu menulis sebagai cara untuk mengekspresikan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan melalui lambang kebahasaan,” terangnya.
Baginya juga, seorang guru dengan keterampilan menulis yang baik dapat menciptakan materi belajar yang menarik dan informatif serta akan memudahkan peserta didik untuk memahami dan meresapi isi pelajaran.
“Jadi dalam pelatihan penulisan Buku Non Fiksi ini guru itu diharapkan mampu merancang tugas-tugas kreatif dan lebih bermakna mendorong peserta didik untuk lebih berpikir kritis dalam menyampaikan ide-ide yang efektif,” jelasnya.
Akhmad Fairusi melanjutkan bahwa budaya dan kebiasaan menulis itu menjadi bagian integral dari tugas seorang guru, baik sebelum, selama ataupun setelah proses pembelajaran, peningkatan kemampuan menulis guru harus bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran serta dalam meningkatkan karir, jabatan, dan profesionalisme.
“Di samping itu guru yang mahir dalam menulis harus dapat memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendalam kepada peserta didik dalam membantu mereka terus meningkatkan keterampilan menulis dan menjadi teladan yang positif bagi peserta didik,” paparnya.
Karenanya, Akhmad Fairusi menekankan menulis bukan hanya keterampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karir, tetapi juga memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk merasa lebih termotivasi dalam mengembangkan kemampuan menulis seorang guru.
“Peningkatan kemampuan menulis seorang guru juga dapat mendukung partisipasi mereka dalam penelitian, penulisan buku atau artikel, serta berbagi pengetahuan dengan komunitas pendidikan secara luas pada umumnya,” lanjutnya.
Akhmad Fairusi lebih lanjut mengatakan, bahwa peningkatan kemampuan menulis guru menjadi suatu investasi krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.
“Serta mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih berkualitas serta membantu mengembangkan kemampuan komunikasi dan kritis,” jelasnya.