SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Madura, Jawa Timur, untuk mencegah sekaligus mengantisipasi terjadinya kasus tindak kekerasan, pelecehan, bullying, ataupun perundungan yang akhir-akhir ini kerap terjadi terhadap siswa-siswi di lingkungan sekolah gencar turun langsung melakukan sosialisasi responsif gender.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Agus Dwi Saputra melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Akhmad Fairusi mengatakan, sosialisasi program Sekolah Responsif Gender yang gencar dilakukan pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di wilayahnya dengan melibatkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS).
Dengan diterapkannya Sekolah Responsif Gender akan menjadi kebutuhan di dalam mengakomodir semua kebutuhan guru dan peserta anak didik dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di sekolah.
“Dan Sekolah Responsif Gender sebagai media kontrol yang memberikan kemanfaatan dalam mencegah dan meminimalisir terjadinya kasus-kasus seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu,” terang Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep Akhmad Fairusi.
Akhmad Fairusi mengharapkan, agar keberadaan sekolah tidak cukup dimaknai sebagai tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan semata, tetapi juga menjadi ruang bagi peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan menumbuhkan karakter.
“Serta sebagai sarana menumbuh kembangkan potensi sosial, emosional, intelektual, spiritual dan kecakapan hidup yang baik tanpa adanya kasus,” ajaknya.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep Akhmad Fairusi menekankan kepada tenaga pendidik di lingkungannya agar selalu memberikan pelayanan yang baik bagi siswa dan lingkungan.
Sebab, guru adalah profesi mulia yang mampu mengantarkan pendidikan berkualitas tentu didukung dengan sumber daya yang mumpuni.
“Ayo bersama-sama tingkatkan pelayanan pendidikan yang baik. Hindari perilaku yang tidak elok karena guru adalah profesi yang mulia untuk mencetak generasi bangsa berkarakter,” harap Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep Akhmad Fairusi.