Menu

Mode Gelap
Kapolres Pamekasan Diminta Tegas Tindak Balap Liar, Buntut Seorang PSHT yang Tertabrak Peduli Petani, Pemkab Sumenep Melalui DKPP Luncurkan Aplikasi Silangtani 40 Hari Hj Ainun Bani dan Haul 4 Tahun Meninggalnya Habib H. Umar Sabibi Dihadiri Ribuan Orang Kuasa Hukum Korban Justru Berharap Polres Sumenep Segera Tahan Tersangka Kekerasan Anak Yatim Demi Keadilan Tersangka Kekerasan Anak Yatim Ditengarai Tak Ditahan, Plt. Kasihumas Polres Sumenep Sebut Masa Tahanan Berakhir

EKONOMI · 23 Jul 2024 22:44 WIB

Masyarakat Pertanyakan Keberadaan BUMDes Karanganyar Sumenep, Ini Penjelasan Pemdes


 Masyarakat Pertanyakan Keberadaan BUMDes Karanganyar Sumenep. (foto/ilustrasi) Perbesar

Masyarakat Pertanyakan Keberadaan BUMDes Karanganyar Sumenep. (foto/ilustrasi)

SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Masyarakat setempat mempertanyakan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mapan di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (23/07/2024).

Informan Jurnalis Indonesia ini menyebut keberadaan BUMDes di desanya yang terakhir kali diketuai dan yang menjadi bendahara sepasang suami istri itu kini dikabarkan sudah bubar.

“BUMDes Mapan Karanganyar itu bergerak dalam kerjasama lahan PT. Garam dalam pembuatan garam. Dan sekarang BUMDes itu konon bubar. Ketua dan sang Bendahara BUMDes dikabarkan mundur,” ungkap seorang masyarakat setempat kepada Jurnalis Indonesia yang minta namanya tidak dicantumkan.

Kata dia, dengan bubarnya BUMDes itu kini lahan yang dulunya dikerjasamakan dengan BUMDes disebut diambil alih oleh desa. “Sementara saat ditanya soal itu dan kas BUMDes pihak Pemdes setempat bungkam,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperoleh, sisa kas BUMDes terakhir itu Rp. 250 Juta. “Uang kas atau sisa BUMDes kini entah siapa yang pegang dan dikemanakan, masyarakat tidak tahu,” katanya.

Sebab dikatakan, Camat Kalianget juga setelah dikonfirmasi terkait keberadaan BUMDes Karanganyar mengaku sampai saat ini belum ada laporan kepadanya mengenai BUMDes Karanganyar itu.

“Untuk itu kami meminta kepada DPMD Kabupaten Sumenep agar mempelototi keberadaan BUMDes Karanganyar itu,” pintanya.

Sekretaris Desa Karanganyar Massuri menyebut, bahwa BUMDes itu bukan bubar dan Ketua serta Bendahara bukan mengundurkan diri melainkan SK-nya sudah habis.

“Bukan mengundurkan diri tapi SK-nya sudah habis. Mau diperpanjang tidak mau,” sebutnya.

Massuri juga menyebut, untuk kas BUMDes itu Rp. 45.550.000 (empat puluh lima juta lima ratus lima puluh ribu rupiah). “40 juta punyanya dana pemuda dan kas BUMDes 5.550.000 (lima juta lima ratus lima puluh ribu rupiah),” kata Sekdes Karanganyar.

Dan untuk saat ini dikatakan, pengelolaan BUMDes dan kas BUMDes sementara diambil alih oleh Pemerintah Desa. “Saat ini Pemdes lagi mencari yang mau untuk menjadi Ketua dan Bendahara BUMDes itu,” ungkapnya. (ily)

Artikel ini telah dibaca 196 kali

Baca Lainnya

Ini Jajaran Peraih Indonesia Digital Popular Brand Award Platinum 2020-2024

20 Januari 2025 - 20:57 WIB

Fauzi-Imam Tunjukkan Komitmen dalam Tingkatkan Perekonomian UMKM di FAHAM Bershalawat

22 November 2024 - 21:11 WIB

Puluhan Pelaku UMKM Kembali Sumringah karena Dilibatkan dalam FAHAM Bershalawat di Saronggi

21 November 2024 - 23:32 WIB

FAHAM Bershalawat Bawa Berkah Bagi Pelaku UMKM, Fauzi-Imam Didoakan Menang

16 November 2024 - 22:19 WIB

INFOBRAND.ID Kembali Mengapresiasi Brand Pilihan Konsumen Melalui Brand Choice Award

4 November 2024 - 16:05 WIB

Berhasil Bangkitkan UMKM, AMJ Korda Sumenep Dukung Fauzi Wongsojudo Jadi Bupati Kembali

1 November 2024 - 22:36 WIB

Trending di EKONOMI