SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bekerja sama dengan USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat) melaksanakan Lokakarya Pelibatan Klinik Swasta dan Bidan Dalam Mendukung Penyediaan Layanan “Siap Lahir”, di Hotel DeBagraf, Rabu (14/6/2023).
Aplikasi Siap Lahir sendiri merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Dinkes P2KB Sumenep bersama Dukcapil yang sudah diluncurkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, sejak bulan November tahun 2022 lalu. Dimana aplikasi ini khusus untuk pengajuan akta kependudukan bayi yang baru lahir sebagai dukungan mempermudah pelaksanaan program cakupan kesehatan semesta (UHC, Universal Health Coverage) di wilayah setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep Agus Mulyono melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Drg Ellya Fardasah, M.Kes berharap melalui kegiatan lokakarya pelibatan klinik swasta dan bidan dalam mendukung penyediaan layanan Siap Lahir di Kabupaten Sumenep ini dapat meningkatkan potensi kolaborasi atau kerjasama pelibatan klinik swasta dan bidan serta memperkenalkan produk layanan yang sederhana terkait dokumen kependudukan dan catatan sipil sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini juga memperkenalkan upaya mendekatkan layanan pada masyarakat dan hasilnya bisa menjangkau semua lapisan,” terang Ellya, pada pembukaan lokakarya yang juga dihadiri Sekretaris Disdukcapil Sumenep, R. ABD Basid S.Sos. M.Si, Wahasah, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sumenep dan Devi Ratna Handini (District Facilitator) USAID ERAT Kabupaten Sumenep.
Di samping itu dengan terjalinnya kerjasama antara klinik swasta, praktik bidan, Dinkes P2KB dan Disdukcapil serta pemerintah daerah dalam penyediaan dokumen layanan dalam mendukung kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Sumenep. Dengan kerja sama ini diharapkan bisa mengembangkan aplikasi Siap Lahir semakin baik.
“Sebab, aplikasi Siap Lahir ini juga berkaitan dengan data untuk layanan kesehatan lainnya seperti data stunting, layanan UHC yang membutuhkan data kependudukan dan sebagainya yang memerlukan koordinasi yang baik saat proses kelahiran bayi,” jelas Ellya.
Sementara Private Sector Engagement Specialist USAID ERAT, Novi Susanto mengatakan, lokakarya pelibatan klinik swasta dan bidan dalam mendukung penyediaan layanan Siap Lahir di Kabupaten Sumenep, yang difasilitasi USAID ERAT sesuai dengan tujuan program kerja sama dengan pemerintah khususnya di Kabupaten Sumenep untuk menjangkau semua sektor layanan publik yang lebih efisien dan lebih baik yang akan meningkatkan kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Khususnya dalam memfasilitasi kegiatan ini agar nantinya tidak ada lagi anak lahir tidak memiliki dokumen kependudukan dan catatan sipil,” terang Novi, yang juga sebagai pemateri.
Menurutnya, melalui kegiatan lokakarya pelibatan klinik swasta dan bidan dalam mendukung penyediaan layanan Siap Lahir di Kabupaten Sumenep yang melibatkan semua unsur terkait khususnya yang melaksanakan pelayanan di bawah dapat melakukan koordinasi dengan baik sesuai planning sehingga harapannya tercapai dengan baik. (*ji/ily)