PEMALANG (JURNALIS INDONESIA) – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pemalang melakukan audensi kepada Bupati Pemalang soal gaji honorer perawat yang dianggap tidak layak dan tidak sesuai, Selasa (14/11/2023).
Audensi ditemui langsung oleh Bupati Pemalang H. Mansyur Hidayat diruang Peringgitan kantor Pemkab setempat. Tenaga honorer kesehatan yang melakukan audensi merupakan para perawat dari Rumah Sakit Umum (RSU) M. Asyari Pemalang.
Mereka para perawat ini kepada Bupati Pemalang menyampaikan bagaimana nasibnya yang sudah mengabdi lebih dari 7 tahun akan tetapi salary (gaji) yang mereka dapat hanya kisaran Rp.700.000 (tujuh ratus ribu rupiah) perbulan.
Saat audensi kepada Bupati, para tenaga honorer kesehatan dengan didampingi juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang dr. Yulies Nuraya.
Pada kesempatan ini Bupati Pemalang H. Mansyur Hidayat mendengar langsung keluh kesah dari para perawat. “Bagaimana nasib kami yang sudah mengabdi lebih dari 7 tahun, lebih dari 10 tahun dan yang sudah 15 tahun pak Bupati,” ungkap Andri Widodo selaku Ketua Honorer PPNI Pemalang.
Mewakili rekan-rekan perawat, kepada Bupati Pemalang, Andri menyampaikan keinginannya saat audensi yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Pemalang.
“Kami menginginkan adanya formasi profesi Nurse dari tahun 2018 sampai pada tahun 2023 tidak ada, akan tetapi adanya D3 Keperawatan. Jadi bagaimana ke depannya biar ada,” harapnya.
Dikatakan, ada sekitar 48 orang D3 Keperawatan dan profesi Nurse sekitar 39 orang dan perawat yang di Puskesmas sekitar 72 orang di seluruh wilayah Kabupaten Pemalang.
“Sudah mengabdi lama di RSU M Asyari akan tetapi dari salary yang didapat kami rasakan kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup atau dalam arti lain minus dan kami juga harus pintar-pintarnya kami memanajemen keuangan kami untuk kebutuhan hidup setiap hari,” terangnya.
Mereka menurutnya, hanya dapat salary (gaji) yang kisaran Rp.700.000 an ribu yang masih honorer yang mengabdi di Puskesmas.
“Saya dan rekan-rekan PPNI Pemalang sangat apresiasi kepada Bupati Pemalang harapan kami ada perhatian dan nanti pada tahun 2024 rekan-rekan kami yang sudah mengabdi lama statusnya tidak lagi menjadi perawat atau tenaga medis honorer,” pungkasnya menaruh harapan. (sus/nur)