Menu

Mode Gelap
Terlapor Mas’oda dalam Perkara Kekerasan terhadap Anak Yatim Ternyata Belum Ditetapkan Tersangka Melalui Baznas, Bupati Cak Fauzi Fasilitasi Mahasiswa Sumenep Mengikuti Program SMI Youth Exchange di Asia Anggota DPRD Sumenep Berharap Slogan “Bismillah Melayani” untuk Kepulauan Harus Lebih Dimaksimalkan Kapolres Pamekasan Diminta Tegas Tindak Balap Liar, Buntut Seorang PSHT yang Tertabrak Peduli Petani, Pemkab Sumenep Melalui DKPP Luncurkan Aplikasi Silangtani

PENDIDIKAN · 27 Sep 2024 20:53 WIB

Siswa MTS di Blitar Tewas Diduga Terkena Lemparan Kayu Berpaku dari Ustadz


 Siswa MTS di Blitar Tewas Diduga Terkena Lemparan Kayu Berpaku dari Ustadz Perbesar

BLITAR (JURNALIS INDONESIA) – Kejadian tragis terjadi di salah satu MTS di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, di mana seorang siswa berusia 14 tahun berinisial K tewas diduga akibat terkena lemparan bilah kayu berpaku dari seorang ustadz berinisial U, yang juga merupakan kerabat pemilik yayasan MTS tersebut.

Kejadian ini menambah daftar panjang peristiwa kekerasan di lingkungan pendidikan di Blitar.

U, yang merupakan warga Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga memiliki hubungan keluarga dengan pemilik yayasan MTS. Sementara itu, korban, K, berasal dari Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok.

Menurut salah satu sumber di lingkungan sekolah, kejadian tersebut bermula ketika U diduga melempar bilah kayu berpaku ke arah siswa yang sedang bermain bulutangkis bersama teman-temannya pada waktu sholat dhuha. Tindakan ini diduga dipicu oleh emosi karena para siswa tidak segera melaksanakan sholat.

“Masuk waktu dhuha tapi anak-anak masih main badminton. Mungkin emosi atau apa. Katanya bermaksud melempar ke tanah, agar bubar. Ternyata malah kena kepala siswa,” ungkap salah seorang tenaga pengajar yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/9/2024).

Bilah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepala korban, menyebabkan korban pingsan seketika. “Bilah kayu itu dilempar dan menancap di bagian belakang kepala. Seketika anak itu langsung tidak sadar,” ungkap salah satu saksi.

Korban segera dilarikan ke RSUD Srengat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, menurut pengakuan pihak yang mengantar, pelayanan di RSUD tersebut dinilai sangat lamban. Akibatnya, korban harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri setelah penanganan di RSUD Srengat dianggap tidak maksimal.

Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Blitar Kota untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolsek Ponggok, AKP Sujarwo, menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani dengan serius, mengingat korban adalah anak di bawah umur.

Insiden ini kembali menyoroti isu kekerasan di dunia pendidikan, khususnya di lembaga di bawah Kemenag Kabupaten Blitar. Masyarakat berharap adanya langkah tegas dari pihak berwenang untuk mencegah tragedi serupa demi keselamatan siswa di lingkungan pendidikan.

Sementara itu, keluarga korban meminta keadilan dan penjelasan dari pihak sekolah mengenai insiden yang merenggut nyawa putra mereka. Kejadian ini menyisakan duka mendalam dan menimbulkan keprihatinan di masyarakat mengenai keselamatan siswa di sekolah. (zun)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

Baca Lainnya

SMAN 1 Arjasa Terima Penghargaan Piala Bergilir Sekolah Bermural dan Berkarakter hingga Sekolah Adiwiyata

2 Januari 2025 - 18:23 WIB

SMAN 1 Sumenep Menjadi yang Terbaik Atas Capaian Prestasi Tahun 2024

2 Januari 2025 - 16:26 WIB

STISA Pamekasan Madura Sukses Gelar Wisuda Ke-V

21 Desember 2024 - 17:34 WIB

SMAN 1 Sumenep Sukses Gelar Pentas Purna Madya Wiyata

20 Desember 2024 - 09:52 WIB

Amazing, SMAN 1 Sapeken Sumenep Borong Juara dan Medali di Ajang Bergengsi Tingkat Nasional

15 Desember 2024 - 16:36 WIB

Presma Uniba Madura Tegaskan Kabar Terima Uang dari Paslon Tertentu di Acara Bedah Buku ‘Tak Benar’

29 Oktober 2024 - 15:47 WIB

Trending di PENDIDIKAN