SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Surabaya mengadakan Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy 2024 di Kabupaten Sumenep, Rabu (22/5/2024).
Pelatihan dilakukan di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum, Aengdake Kecamatan Bluto. Sebanyak 100 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sumenep mengikuti Pelatihan Digital Entrepreneurship Academy Tahun 2024 yang diselenggarakan ini.
Kepala BPSDMP Kominfo Surabaya Bagus Winarko menyampaikan, pelatihan Digital Entrepreneurship Academy yang digelar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital para pelaku UMKM sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
“Apalagi ini, saat ini era digital telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memiliki kemampuan digital agar mereka dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif,” papar Bagus Winarko.
Kepala BPSDMP Kominfo Surabaya ini mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mendukung para pelaku UMKM dalam meningkatkan kemampuan digital mereka. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah dengan menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship (DTS), termasuk di dalamnya program Digital Entrepreneurship Academy ini.
“Dan program DTS menargetkan peningkatan kompetensi bagi 200.000 peserta pada tahun 2024. Salah satu skema program DTS adalah Program Digital Entrepreneurship Academy yang merupakan program pelatihan untuk mencetak Digital Entrepreneur dalam rangka baru mempersiapkan SDM yang unggul dalam mendukung era revolusi industri 4.0,” jelasnya.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum KH Abdul Hamid Mannan Munif, menyambut baik acara tersebut karena santri-santrinya yang menempuh di SMK binaannya pendidikan sudah bisa berproduksi dan tentunya membutuhkan pengetahuan tambahan terkait pemasaran secara digital.
“Di kami ada SMK yang jurusan pengolahan hasil laut, diantara lulusannya sudah berproduksi dan berjualan langsung, kami berharap agar para santri bisa mengikuti perkembangan teknologi untuk membantu pemasarannya secara digital dan bisa dibeli oleh orang-orang di luar Sumenep,” terangnya.