SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Bupati Achmad Fauzi bergerak untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Sumenep. Pada hari ini, Selasa (20/6/2023) Bupati Sumenep menerjunkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan monitoring harga ke Pasar Anom dan Pasar Bangkal yang terletak di wilayah Kecamatan Kota.
Kabupaten Sumenep sendiri menjadi salah satu kabupaten yang disoroti oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian karena inflasinya masih di atas rata-rata nasional yakni 5,44 persen dari 4 persen angka inflasi rata-rata nasional.
Plt Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Heru Santoso, mengaku jika monitoring atau survei harga kebutuhan pokok dilakukan itu untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Sumenep.
“Sebenarnya inflasi itu tidak bisa kita hindari tapi bisa kita kendalikan dan tidak selamanya inflasi itu berefek negatif, tetapi ada sisi positifnya juga, namun harus tetap dikendalikan,” terang Heru Santoso usai melakukan monitoring harga di Pasar Anom kepada awak media, (20/6).
Heru mengungkapkan, dari hasil survei harga kebutuhan pokok di Pasar Anom dan Pasar Bangkal, TPID menemukan beberapa kebutuhan pokok yang harganya naik, tetap dan juga turun.
“Beberapa harga komoditas yang kami temukan di pasar ada yang mengalami kenaikan, ada yang tetap, dan ada juga yang turun,” ungkap Heru.
Menurut Heru, salah satu penyebab dari kenaikan harga barang itu dikarenakan faktor jarak pengiriman. Sebab dari beberapa komoditi yang dijual itu didatangkan dari luar Madura. “Apalagi saat ini menjelang hari raya Idul Adha,” ujar Heru.
Heru mengatakan, dari hasil survei lapangan yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep bakal dirapatkan untuk mencari solusi terbaik. “Hasil survei harga kebutuhan pokok ini akan dirapatkan besok,” jelas Heru.
Sementara terpisah, Bupati Sumenep Achmad Fauzi memaparkan, strategi yang bakal dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk mengendalikan inflasi salah satunya melalui penanganan jangka pendek.
“Penanganan jangka pendek untuk mengendalikan inflasi daerah adalah bantuan sembako kepada masyarakat dan subsidi distribusi, karena sebagian barang yang dijual di Pasar Anom itu didatangkan dari luar kota,” jelas Bupati Fauzi karib dipanggil.
Bupati Fauzi menekankan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep supaya adanya inflasi itu tidak berimplikasi pada tingginya angka kemiskinan yang berangsur berhasil ditekan.
“Saya minta TPID agar jerak, jangan sampai inflasi ini berefek terhadap naiknya angka kemiskinan,” harap Bupati Sumenep Achmad Fauzi. (*ji/ily)