PEMALANG (JURNALIS INDONESIA) – Tekad ingin memajukan sepakbola wanita, Rizal Bawazier, seorang calon legislator DPR RI dari PKS, mensponsori Ikatan Pemuda Penggiat Olahraga (IPPO) Women Exhibition Match 2023. Turnamen mencapai puncaknya dengan final yang mempertemukan FC Galaneta dan FC Purbalingga, di mana FC Purbalingga keluar sebagai pemenang dengan skor 3-0.
Event ini diadakan di lapangan sepakbola Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Turnamen ini berlangsung dari tanggal 22 November hingga final pada Sabtu, 23 Desember 2023. Melibatkan 8 tim dari kabupaten-kabupaten terdekat seperti Purbalingga, Pekalongan, Pemalang, dan lainnya.
Ketua panitia, Heri, mengungkapkan bahwa persiapan untuk event IPPO Women 2023 telah dilakukan selama satu bulan sejak bulan Oktober. Anggaran untuk penyelenggaraan turnamen diperoleh dari Rizal Bawazier, calon legislator DPR RI PKS daerah pemilihan (Dapil) 10 di Jawa Tengah. Meskipun proposal dikirim ke pihak lain, hanya sponsor dari Bawazier yang diterima.
Dalam wawancaranya, Ketua panitia berharap event sepakbola wanita yang digelar di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, dapat mendorong regenerasi pemain sepakbola dan menyelenggarakan turnamen yang lebih serius di masa depan.
Sementara itu Rizal Bawazier, seorang anggota Dewan Pakar DPP PKS yang juga mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah X, memberikan hadiah utama kepada tim pemenang.
Rizal Bawazier menekankan pentingnya kontinuitas dalam pengembangan sepakbola wanita di berbagai daerah. Ia juga menyarankan agar lebih banyak tim yang terlibat dalam turnamen ini untuk membuatnya lebih seru.
“Turnamen IPPO Women 2023 ini hanya melibatkan delapan tim, dan harapannya agar lebih banyak turnamen di masa depan yang bisa mempopulerkan sepakbola wanita,” tuturnya.
Dalam rencana jangka panjangnya, Rizal Bawazier berkomitmen untuk menyelenggarakan turnamen ini setiap enam bulan untuk mempromosikan sepakbola wanita, terutama dalam kategori usia di bawah 15 tahun. Ia percaya bahwa ini akan membantu mengurangi risiko cedera pada pemain yang lebih tua serta memberikan hiburan bagi masyarakat.
“Ke depan perlu adanya platform yang lebih baik untuk persebakbolaan wanita dengan memperbanyak turnamen,” pungkasnya. (dar)