PEMALANG (JURNALIS INDONESIA) – Minggu, 4 Februari 2024, jalan Suro Hadi Kusumo, area Pendopo Kabupaten Pemalang, mendadak dibanjiri ratusan masyarakat dari mulai anak-anak, remaja dan dewasa serta orangtua yang mana mereka notabenenya adalah masyarakat Pemalang.
Mereka untuk melihat serta mencicipi atau merasakan jajanan khas Pemalang yang merupakan makanan khas kedaerahan Kabupaten Pemalang yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam bidang UMKM (kuliner kedaerahan) sekaligus juga nguri-nguri budaya jawa khususnya wilayah Pemalang.
Festival jajanan Pemalang yang setiap tahun dige diprakarsai oleh Ketua PKK Pemalang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemalang, yang berkolaborasi juga dengan beberapa pimpinan instansi/birokrasi pemerintah terkait.
Bupati Pemalang H. Mansur Hidayat, ST, didampingi Hj. Santi Rosalia S.Sos, Ketua PKK Pemalang, hadir juga Heriyanto Sekda Pemalang dan Hernifah Heriyanto Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemalang menyaksikan sekaligus meresmikan festival jajanan Pemalang.
Terlihat ada puluhan stand-stand UMKM yang terdiri dari masing-masing DWP tingkat kecamatan serta beberapa stand-stand UMKM dari instansi/birokrasi Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Dan salah satunya adalah Stand UMKM DWP Kecamatan Bodeh. Terlihat oleh awak media Misbahudin beserta istri menjaga stand ditemani beberapa stafnya.
“Alhamdulilah kami dari Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Bodeh membuka stand UMKM pada Festival Jajanan Pemalang tahun 2024 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pemalang Ke 449 tahun,” terangnya.
Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang serta kepada Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemalang yang telah mengadakan acara ini serta memberikan kesempatan kepada untuk ikut serta.
“Di stand kami sajikan aneka jajanan khas Pemalang antara lain nasi jagung, lepet jagung, lepet ketan, wader, keripik gadung, keripik pisang, usreng (usus goreng),” jelasnya.
“Dari semua jajanan yang kami jajakan yang paling laku adaah nasi jagung dan lepet jagung,” imbuhnya.
Pihaknya juga berpesan, untuk masyarakat Pemalang dan khususnya kaum muda atau generasi Z untuk mengenali dan menyukai jajanan tradisional sekaligus melestarikan.
“Harapan kami juga acara-acara seperti selalu exist dikarenakan bisa mendongkrak sirkulasi ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya. (sus)