SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah Kabupaten Sumenep melangsungkan prosesi pelantikan Arya Wiraraja di Kota Tua Kecamatan Kalianget, untuk mengajak generasi saat ini tidak melupakan sejarah bahwa di kecamatan itu memiliki nilai sejarah.
“Kami sengaja melangsungkan prosesi ini di Kecamatan Kalianget alasannya Kecamatan itu dalam catatan sejarah merupakan satu-satunya Kota berkonsep modern di Madura,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela prosesi Arya Wiraraja di Kecamatan Kalianget, Sabtu (28/10/2023).
Kota Tua Kalianget secara infrastruktur, penataan Kota sudah lebih modern dan maju dibandingkan Kota lain di Madura, bahkan nusantara yang pembangunannya pada masa VOC sejak 1705 Masehi, sehingga seiring kekuasaan VOC itu membangun berbagai sarana, seperti pelabuhan, benteng “Loji Kantang” dan benteng Kalimo’ok.
“Sejarah peninggalan Kota Tua Kalianget lainnya hingga saat ini, antara lain, pos jaga kuno bergaya Eropa dan Belanda, gedung pembangkit listrik yang didirikan pada tahun 1914 dengan arsitektur yang juga cantik dan artistik, lokomotif dan lori yang dahulu seringkali dipakai untuk mengangkut garam dari ladang-ladang garam, pelabuhan tua, serta cerobong pabrik,” ungkap Bupati Cak Fauzi.
Bupati Sumenep mengharapkan, dengan digelarnya drama kolosal prosesi Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep di Kota Tua Kalianget, masyarakat tidak melupakan perjalanan sejarah, Kabupaten Sumenep termasuk Kecamatan Kalianget yang penuh Masa Kejayaan.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun harmoni menuju masa kejayaan dengan gotong royong memajukan Kabupaten Sumenep,” harap Bupati Cak Fauzi.
Prosesi Arya Wiraraja sukses dalam digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-754 Sumenep dengan disaksikan ribuan masyarakat untuk melihat secara langsung drama kolosal dan kirab budaya, dengan menampilkan berbagai seni budaya, di antaranya tari kreasi, tari kolosal, topeng dalang, tari juwak, serta pawai tujuh kereta kencana, jaran serek dan tongtong serek.