SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – RSUD Dr. H. Moh. Awar Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang saat ini dibawah kepemimpinan direktur perempuan dr. Erliyati, M.Kes, terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Saat ini, satu satunya rumah sakit milik pemerintah daerah kabupaten Sumenep dibawah Direktur Erliyati sebagai wujud komitmen mengoptimalkan pelayanan terbaik kepada masyarakat di ujung timur pulau Garam Madura, menambah peralatan cuci darah atau hemodialisa.
Direktur RSUD Dr. H. Moh. Awar Sumenep Erliyati mengungkapkan, bahwa yang sebelumnya memiliki 8 hingga 9 unit set mesin cuci darah atau hemodialisa. Namun kini sudah dilakukan regenerasi.
“Sebelumnya kan cuma berjumlah 9 unit, tapi saat ini sudah ada 17 unit,” terangnya melalui Kepala Seksi Informasi RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep Arman Endika Putra, (16/3).
BACA JUGA: RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep Realisasikan dengan Baik Layanan UHC Bupati Fauzi
Ia mengungkapkan, untuk kehadiran layanan cuci darah atau hemodialisa di RSUD Dr. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep kala itu, termasuk yang pertama untuk rumah sakit di Madura.
Arman menuturkan, untuk dokter penanggungjawab yang menangani pasien cuci darah atau hemodialisa adalah dokter spesialis penyakit dalam. Untuk di RSUD Dr. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep itu ditangani oleh dokter Mujib.
“Beliau (dokter Mujib-red) adalah spesialis penyakit dalam yang mendapatkan pengetahuan sub spesialis hemodialisa,” jelas Arman.
Kemudian ada juga dokter umum yang diberi pemahaman tentang cuci darah hemodialisa, termasuk para perawat di HD yang diberikan pelatihan khusus.
“Walaupun ada dokter umum dan perawat di HD, mereka sudah dilatih secara khusus, diberi pemahaman tentang penatalaksanaan hemodialisa. Konsultan kami adalah RSUD dr. Soetomo Surabaya,” terang Arman.
Secara teknis, diterangkan Arman, cuci darah disarankan kepada orang yang mengalami gangguan fungsi ginjal. “Penyakit gagal ginjal disebabkan oleh banyak faktor mulai dari kebiasaan mengkonsumsi junk food atau fast food, termasuk pula mengkonsumsi soft drink,” paparnya.
Orang yang terserang mengalami gangguan untuk penyakit ini tidak memandang usia. Menurutnya, kendati usia masih relatif muda, sudah banyak yang mengalami gagal ginjal. Salah satu, pengaruhnya itu dari pola makanan.
“Pola makanan itu berpengaruh terhadap kerja organ dalam, contoh makanan anak-anak kan cenderung asin, ragam minuman soft drink cenderung manis, paling tidak berpengaruh terhadap kerja ginjal maupun pankreas kita,” ulas Kepala Seksi Informasi RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep.
Menurutnya, berdasarkan pengalamannya, rumah sakit milik daerah itu sudah banyak melayani pasien cuci darah. Kepala Seksi Informasi RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep lalu mengimbau agar masyarakat dapat menjaga pola hidup sehat, makanan yang dikonsumsi tubuh harus seimbang dengan pola aktivitas.
“Jadi, jangan berlebihan, semoga kita dapat hidup sehat produktif,” ujar Kepala Seksi Informasi RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep Arman Endika. (*ji/ils/red)