JATIM (JURNALIS INDONESIA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (DPRD Jatim) Hj. Nurfitriana, SE. MM, mendukung rencana reaktivasi atau pengaktifan kembali untuk Kereta Api di Madura yang disuarakan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Bunda Fitri, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Dapil Madura menyambut baik rencana reaktivasi Kereta Api di Madura yang disuarakan oleh orang nomor satu di Kabupaten Sumenep.
“Secara prinsip menyambut baik rencana reaktivasi rel Kereta Api sebagai sarana alternatif moda transportasi yang ada di Madura,” tuturnya dihubungi via selulernya kepada wartawan dilansir jurnalis indonesia (17/3).
BACA JUGA: Bupati Fauzi Minta Dukungan Menteri dan Ketua Banggar Hidupkan Jalur Kereta Api di Madura
Bunda Fitri menganggap, untuk jangka panjang eksistensi kereta api di Madura yang saat ini lagi diperjuangkan disuarakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi berkeyakinan jika keberadaannya sangat strategis sebagai penunjang kebutuhan masyarakat di Madura.
“Saya yakin untuk jangka panjang, ke depan rel Kereta Api di Madura ini akan sangat strategis keberadaannya, dan akan menjadi penunjang kebutuhan masyarakat Madura dalam menaikkan taraf hidup. Jadi, visioning-nya harus jangka panjang ke depan, bahwa di Madura dengan digagasnya pembangunan rel Kereta Api, kelak diharapkan akan menambah kemudahan dalam mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi di Madura,” ujar istri mantan Bupati Sumenep dua periode Busyro Karim.
Baginya dengan keberadaan Kereta Api di Madura yang sekarang lagi disuarakan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi, warga di Madura mempunyai pilihan-pilihan untuk alternatif dalam menggunakan jalur transportasi.
Selain ada jalan arteri (jalur lintas selatan dan jalur pantura), juga sudah ada Bandar Udara Trunojoyo Sumenep, walaupun ke depan butuh di rescedule lagi. Untuk bentuk-bentuk kerjasamanya dengan pihak maskapai.
“Untuk reaktivasi rel Kereta Api di Madura ini kan tidak ada salahnya jika dirintis lagi, sekali lagi ini untuk jangka panjang. Dan kalau boleh saya memberi tambahan ide, agar nantinya pembangunan rel Kereta Api ini sebaiknya membedah ruas baru di jalur tengah kawasan Madura, artinya jangan lagi disisi selatan atau disisi utara. Sebab kalau reaktivasi ini masih terkonsentrasi disisi selatan, seperti yang masih ada saat ini, di bekas-bekas lahan dimana rel rel itu berdiri, sepertinya lahannya sudah banyak yang dikuasai penduduk, ada bangunan toko-toko, ada yang berdiri gudang, ada tambak, dan lainnya,” ungkap bunda Fitri memberikan ulasan. Dan tak menutup kemungkinan itu nanti akan menjadi kendala tersendiri dalam merelokasinya.
“Jadi, menurut saya yang paling tepat harus membuka ruas baru di jalur tengah kawasan Madura. Tujuannya, misalkan tetap buka jalur disisi selatan, mungkin akan kesulitan mendata keberadaan lahan, tetapi kalau disisi kawasan tengah, saya punya keyakinan kelak dengan sendirinya akan tercipta sentra-sentra ekonomi baru di jalur tengah, akan membuka akses ekonomi baru, bahkan bisa jadi akan muncul keramaian miniatur kota-kota baru,” pungkas perempuan Anggota DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini memaparkan. (*ji/ils/red)