SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Arif Firmanto terus berupaya melakukan sosialisasi mengenai aturan penyaluran pupuk bersubsidi agar realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di ujung timur pulau Garam Madura berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan oleh petani di Kota Keris.
Untuk itu, pada kemarin, Selasa (29/8/2023) di gedung Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Di antaranya, Dinas Koperasi UKM dan Perindag Sumenep, Gapoktan seluruh kecamatan wilayah daratan, perwakilan kios wilayah daratan, semua distributor, serta dari Account Executive PT Pupuk Indonesia Wilayah Madura.
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto mengaku rapat koordinasi yang dilaksanakan sebagai bentuk dari sosialisasi dan pembinaan berkenaan dengan aturan pupuk subsidi yang senantiasa terus dilakukan.
“Selain itu, sekaligus menyamakan persepsi terkait proses pengadaan, penyaluran hingga tanggung jawab pengawasannya,” jelas Kadis Arif Firmanto dilansir jurnalis indonesia, (4/9).
Di samping itu dikatakan Kepala DKPP Kabupaten Sumenep rapat koordinasi itu sebagai upaya pembinaan kepada Gapoktandes di seluruh kecamatan wilayah daratan mengenai pengadaan, penyaluran, serta penggunaan pupuk bersubsidi terhadap usaha tani.
Adapun, untuk pembinaan dan koordinasi penyaluran pupuk subsidi di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep nantinya, akan dilakukan roadshow bersama distributor.
“Pada awal tahun saat penandatanganan SPJB kios pengecer, juga telah dilakukan sosialisasi teknis penyaluran dan pengawasan pupuk subsidi melalui T-Pubers oleh tim KP3 yang kemudian dilakukan roadshow dengan distributor di tiap kecamatan sesuai wilayah kerja,” terang Kepala DKPP Sumenep.
Kadis Arif akrab disapa mengaku, sosialisasi yang senantiasa terus dilakukan itu semata-mata bentuk kepeduliannya kepada para petani di Kabupaten Sumenep. Agar pupuk bersubsidi itu benar-benar dirasakan oleh petani di ujung timur pulau Garam Madura. Sekaligus untuk memberikan pemahaman mengenai aturan terkait penyaluran pupuk subsidi itu sendiri.
“Termasuk sebagai bentuk penekanan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyaluran pupuk subsidi. Sebab, sekarang sudah masuk September,” jelas Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto.
Karena di bulan September menurutnya, untuk kabupaten lain di Jawa Timur sudah banyak yang mengajukan tambahan alokasi. Sebab di khawatirkan terdapat realokasi. Apalagi khusus di Kabupaten Sumenep itu, tingginya untuk kebutuhan pupuk antara bulan Oktober sampai Desember.
“Karena Kabupaten Sumenep untuk puncak musim tanam dengan kebutuhan pupuk yang besar ada di Oktober-Desember,” paparnya.
Melalui rapat koordinasi yang dilakukan, sehingga untuk mempertegas fungsi pengawasan pupuk subsidi di Kabupaten Sumenep.
“Baik yang dilakukan tim KP3, distributor, maupun OPD yang membidangi perdagangan dan lainnya. Sehingga para petani dan kios paham bagaimana penyaluran hingga tanggung jawab pengawasannya,” jelas Kadis Arif.
Kepala DKPP Sumenep menjelaskan, atas upaya yang dilakukan, diharapkan, para petani di ujung timur pulau Garam Madura ini bisa memahami bagaimana mekanisme penyaluran dan penebusan terkait pupuk subsidi itu.
“Termasuk, juga bisa dipahami oleh masing-masing kios tentang tanggung jawabnya. Sebab, kios ini menjadi filter pertama, apakah pupuk subsidi sampai atau tidak ke tangan petani yang berhak,” harap Kadis Arif.
Di samping itu pula, diharapkan, agar para pihak terkait yang berwenang dalam penyaluran pupuk subsidi itu bisa memahami tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Supaya keberadaan pupuk subsidi itu benar-benar sampai dan dirasakan manfaatnya oleh petani di Kabupaten Sumenep.
“Sehingga dapat bersinergi untuk memastikan penyaluran pupuk itu benar-benar sampai kepada petani yang berhak dan tepat sasaran,” harap Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto. (*ji/ily)