SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat menyerahkan klaim Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi atau disingkat AUTP kepada petani di Kota Keris dalam upaya meminimalisir kerugian akibat gagal panen atau puso saat momentum syukuran dan ramah tamah HUT ke-78 Kemerdekaan RI, di Halaman Kantor Bupati, Minggu (20/8/2023) malam.
Klaim Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi diberikan kepada masyarakat petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) di 4 Kecamatan Kabupaten Sumenep yang mengalami gagal panen akibat bencana alam banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penyerahan klaim Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi atau AUTP kepada petani oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengajak, para petani khususnya kelompok tani yang belum memiliki asuransi untuk bisa mengikuti AUTP, guna mengantisipasi manakala ada risiko terjadinya gagal panen bisa diajukan klaim.
“Meskipun sejatinya tidak ingin ada bencana ketika menanam padi, namun dengan adanya asuransi ini jika terjadi sesuatu yang buruk ada bantuan untuk menanggung kerugian,” terang Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo di sela-sela penyerahan AUTP kepada petani penerima pada Malam Syukuran HUT ke-78 Kemerdekaan RI, di Halaman Kantor Bupati, Minggu (20/8).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang familiar disapa Cak Fauzi memaparkan kepada para petani, dengan memiliki Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi atau AUTP itu bisa melindungi kerugian yang disebabkan gagal panen seperti yang diserahkannya itu.
Orang nomor satu di Kota Keris ini berharap kepala para petani yang menerima uang klaim dari PT. Jasindo melalui Pemerintah Kabupaten Sumenep Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian agar mempergunakan untuk membiayai usaha tani saat menanam selanjutnya.
“Semoga, penyerahan klaim AUTP membantu kerugian petani yang pemanfaatan uang itu, untuk keberlangsungan atau melanjutkan kegiatan berusaha tani berikutnya,” harap Cak Fauzi.
Bupati Cak Fauzi kembali mengajak, para petani di Kota Keris hendaknya mengikuti program Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi atau AUTP, mengingat beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep rawan terjadi banjir meskipun tidak terjadi setiap tahunnya, namun perlu kewaspadaan saat musim tanam.
“Karena itulah, petani yang belum menjadi peserta AUTP untuk mengikuti program itu, supaya jika terjadi bencana alam pada musim tanam tidak menanggung kerugian yang sangat besar,” jelas Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto menambahkan, melalui program Asuransi Usaha Tani Padi atau AUTP yang berada dibawah OPD yang dipimpinnya kini, jaminan dapat diberikan terhadap kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit tanaman atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Kadis Arif akrab dipanggil mengungkapkan, di mana petani mendapat klaim AUTP perhektar-nya itu Rp6.000.000 sesuai dengan harga pertanggungan sebagai dasar perhitungan premi dan batas maksimum ganti rugi permusim tanam dengan premi sebesar Rp180 ribu perhektar-nya.
“Namun para petani hanya menanggung biaya Rp36 ribu perhektar setiap musim tanam, karena sisa Rp144 ribu menjadi tanggung jawab pemerintah,” terang Arif.
Untuk kelompok tani yang mendapatkan klaim program Asuransi Usaha Tani Padi atau AUTP itu lanjut Kadis Arif, sebanyak 8 Poktan yang tersebar di 4 Kecamatan yakni Saronggi, Dungkek, Batuan dan Lenteng.
“Dengan total keseluruhan pertanggungan klaim sebesar Rp190.260.000,” papar Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto. (*ji/ily)