Menu

Mode Gelap
Polres Sumenep Lepas Satu Orang dalam Kasus Narkoba di Talango, Diduga Ada Uang Tebusan Puluhan Juta Mengejutkan, Selain Lepas Satu Orang, 2 Tersangka Narkoba di Talango Sumenep Ternyata Tidak Ditahan Membanggakan, Kepala Bappeda Sumenep Arif Firmanto Sandang Gelar Insinyur Profesional Utama Pemkab Sumenep Melalui Bappeda Komitmen Entaskan Kemiskinan Kepala Bappeda Sumenep Review Dokumen GDPK untuk Wujudkan Target Pembangunan Kependudukan

KESEHATAN · 18 Jul 2023 20:54 WIB

Pemkab Sumenep Target Angka Stunting Turun hingga 8 Persen Tahun 2023 Ini


 Pemkab Sumenep Target Angka Stunting Turun hingga 8 Persen Tahun 2023 Ini. (foto/ist) Perbesar

Pemkab Sumenep Target Angka Stunting Turun hingga 8 Persen Tahun 2023 Ini. (foto/ist)

SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus berupaya menurunkan angka stunting (tengkes) setiap tahun, hingga mencapai target pada tahun 2024 sebesar 14 persen, sehingga angka tengkes tahun ini menurun 8 persen.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, angka tengkes di Kabupaten Sumenep sudah menurun cukup signifikan, karena berdasarkan data kasus tengkes pada tahun 2020 sebesar 29,0 persen dan tahun 2022 menurun 7,4 persen menjadi 21,6 persen.

“Kami berkomitmen untuk melakukan berbagai program, dalam rangka menurunkan angka tengkes di Kabupaten Sumenep,” terang Bupati Fauzi di momentum Pencanangan Program Keluarga Bebas Stunting (Tengkes), di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Selasa (18/07/2023).

Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, pemerintah daerah bersama berbagai pihak terus berupaya melakukan berbagai program, untuk mempercepat sekaligus mencegah tengkes di Kabupaten Sumenep, sehingga angka tengkes 2023 ini ada penurunan kembali.

“Pemerintah daerah menargetkan penurunan angka kasus tengkes 2023 ini, sebesar 8 persen dari 2022 yakni 21 persen,” lanjut Bupati Sumenep.

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo mengharapkan, seluruh elemen untuk mendukung dan bergotong royong mencegah tengkes di Kabupaten Sumenep, salah satunya mencegah pernikahan anak atau usia dini, karena salah satu faktor penyebabnya.

“Yang jelas, kami bersama elemen masyarakat baik tokoh maupun organisasi kemasyarakatan, terus mensosialisasikan kepada orang tua agar tidak menikahkan anaknya pada usia dini,” jelas Bupati Sumenep.

Sementara itu, TNI AL bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, menjalankan Program Keluarga Keren Bebas Stunting di Kabupaten Sumenep.

Dijadwalkan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak 18 s/d 19 Juli 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Sumenep (daratan) dan Pulau Masalembu, di antaranya penyuluhan tentang gizi dan tengkes, keluarga berencana, serta memasak menu sehat.

Kemudian direncanakan dilaksanakan juga bakti sosial berupa penyerahan paket menu sehat kepada anak-anak yang mengalami tengkes dan ibu menyusui, termasuk melibatkan kapal bantuan rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dengan 136 tenaga kesehatan dalam operasi kemanusiaan. (*ji)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Pemkab Sumenep Melalui Bappeda Komitmen Entaskan Kemiskinan

7 Desember 2024 - 17:28 WIB

Kepala Bappeda Sumenep Review Dokumen GDPK untuk Wujudkan Target Pembangunan Kependudukan

7 Desember 2024 - 17:01 WIB

Camat Kangayan dan Tokoh Masyarakat Apresiasi Bupati Fauzi Atas Kepedulian pada Kepulauan

3 Desember 2024 - 22:56 WIB

Call Center 112 Inovasi Pemkab Sumenep Dibawah Bupati Fauzi Sangat Bermanfaat kepada Masyarakat

3 Desember 2024 - 15:08 WIB

Bukti Kepedulian Bupati Sumenep Fauzi Wongsojudo pada Kepulauan, Jalan Poros Kangean Dibuat Mulus

2 Desember 2024 - 18:54 WIB

Pemkab Sumenep Beri Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional ASN

28 November 2024 - 22:09 WIB

Trending di PEMERINTAHAN