SUMENEP, JURNALIS-INDONESIA.com – Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas lll Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, juga berharap dermaga pulau Karamian yang ambruk total bisa diperbaiki tahun ini, Jum’at (25/3/2022).
Untuk diketahui, dermaga pulau/desa Karamian, Kecamatan Masalembu, pada bulan Desember 2021 lalu mengalami ambruk total. Sehingga, satu-satunya akses naik turunnya masyarakat ke kapal di wilayah kepulauan Sumenep ini tidak bisa gunakan hingga saat ini.
Dampaknya, keselamatan masyarakat jadi taruhan, pasalnya, kapal yang mengangkut penumpang harus berlabuh di tengah laut saat melakukan aktivitas bongkar muat dan naik turun penumpang. Di samping itu, masyarakat (penumpang) ketika hendak berangkat atau turun dari kapal harus menaiki perahu kayu milik nelayan setempat yang berisiko mengancam keselamatannya untuk bisa sampai daratan.
Selain itu masyarakat (penumpang) harus merogoh kantong lagi untuk membayar sewa perahu. Bahkan harus jalan kaki dari pinggir pantai ketika air laut itu surut. Dan tak sedikit masyarakat di Pulau Karamian Masalembu kepada mjinews.net, menyampaikan keluh kesah dan ke prihatinannya atas kondisi memilukan yang sedang dialami dan berharap akselerasi perbaikan dermaga yang keberadaannya sangat vital tersebut.
Plt. Kepala UPP Kelas lll Masalembu, Rahmat Rahim, saat dikonfirmasi ihwal dermaga dan potret yang terjadi di pulau Karamian mengatakan, pihaknya juga mengharapkan dermaga yang ambruk total itu bisa diperbaiki tahun ini.
Pejabat putra asal Masalembu itu juga mengungkapkan bahwa UPP Masalembu terkait keberadaan dermaga Karamian yang sangat vital yang jadi satu-satunya akses naik turunnya masyarakat ke kapal pintu gerbang kramian itu sudah melakukan langkah-langkah dan upaya untuk dilakukan perbaikan.
“Saya sudah dari Jakarta mengikuti rapat terkait dermaga Karamian melengkapi data-data. Tapi yang jelas untuk perbaikan dermaga di Karamian itu tahun depan (2023) sudah pasti, tapi maunya kami tahun ini (2022) karena kasihan masyarakat harus naik perahu saat naik turun sebab kapal berlabuh,” ungkap Rahmat dihubungi mjinews.net, (25/3).