MADURA (JURNALIS INDONESIA) – Penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal khususnya di Madura, Jawa Timur, yang dilakukan oleh lembaga pemerintah ternyata hanya sebatas lipstik, manis di bibir saja. Buktinya, terhadap penangkapan rokok ilegal merk ‘SS’ asal Kabupaten Pamekasan yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur I dan Reskrim Polsek Simokerto pada bulan Desember 2024 yang diduga hanya berhenti pada sopir truk atau kurir.
Namun hingga kini, Selasa (25/2/2025), yang diduga sebagai pemilik rokok ilegal merk ‘SS’ Haji ‘S’ alias Haji Sugik yang ditengarai pemilik Perusahaan Rokok (PR) Paku Alam di Kabupaten Pamekasan masih dibiarkan dan aman-aman saja.

Rokok merk ‘Connext’ berpita cukai dengan warna bungkus didominasi cokelat yang dipojok kiri bawah bertuliskan 20 Kretek Filter Bold yang ditempel menggunakan pita cukai SKT (diduga berpita cukai salah peruntukan atau saltuk) yang juga diduga milik Haji Sugik pemilik PR Paku Alam asal Kabupaten Pamekasan. (foto/ist)
- Baca Juga: Ternyata Rokok Ilegal Merk ‘SS’ yang Diduga Milik Haji Sugik PR Paku Alam Pamekasan Sudah Pernah Ditangkap
- Terungkap, Sosok ‘S’ Diduga Milik Rokok Ilegal Merk ‘SS’ di Pamekasan Alias Haji Sugik yang Kebal Hukum
Bahkan implikasi penegak hukum yang seakan main-main, PR Paku Alam yang ditengarai dikendalikan oleh Haji Sugik asal Kabupaten Pamekasan itu yang terkesan kebal hukum malah semakin leluasa memproduksi dan mengedarkan rokok ilegal merk lain. Adalah rokok merk ‘Connext’ berpita cukai dengan warna bungkus didominasi cokelat yang dipojok kiri bawah bertuliskan 20 Kretek Filter Bold yang ditempel menggunakan pita cukai SKT yang ditengarai salah peruntukan atau saltuk.
“Kalau pita cukai seperti yang ada di rokok ‘Connext’ yang disebut milik Haji ‘S’ alias Haji Sugik PR Paku Alam itu jelas menggunakan SKT,” ungkap sumber seraya mengatakan rokok filter itu seharusnya pakai pita cukai SKM bukan SKT, sehingga itu tidak sesuai dengan peruntukannya, dan pita cukai SKT itu lebih murah dari SKM.
Jurnalis Indonesia kini dalam penelusuran lebih seraya mengonfirmasi kepada pihak-pihak terkait untuk perkembangan lebih lanjut dari penangkapan sang sopir truk yang membawa rokok ‘SS’ ilegal yang diduga milik Haji ‘S’ alias Haji Sugik yang disebut pemilik PR Paku Alam asal Kabupaten Pamekasan yang diprediksi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp1,5 Miliar dengan estimasi nilai barang Rp2,1 Miliar. (ily/red)