Menu

Mode Gelap
Babinsa Koramil Pakong dan Babinkamtibmas Komsos dengan Ketua Kelompok Tani di Klompang Timur Dukung Ketahanan Pangan, Serma Yanto Pendampingan Pompanisasi di Lahan Milik Warga Parah, Baru Hitungan Hari Selesai Dikerjakan, Proyek Aspal di Dusun Bile Tompok Desa Daramista Sudah Rusak Peduli Tempat Ibadah, Sertu Achmad Supriyadi Bantu Rehabilitasi Mushola Bawaslu Pamekasan Luncurkan Buku ‘Demokrasi’

PARIWISATA · 4 Agu 2022 19:10 WIB

Desa Wisata Aeng Tong-tong Kabupaten Sumenep Masuk 50 Terbaik ADWI dan Diakui UNESCO


 Desa Wisata Aeng Tong-tong Kabupaten Sumenep Masuk 50 Terbaik ADWI dan Diakui UNESCO Perbesar

SUMENEP, JURNALIS-INDONESIA.com – Desa Wisata Aeng Tong-tong merupakan salah satu Desa Wisata yang masuk dalam 50 terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022. Desa tersebut ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Dikutip dari Laman Kemenparekraf, Desa Wisata Aeng Tong-tong dikelilingi oleh berbagai sumber daya alam (SDA) yang melimpah, di antaranya sawah, ladang tembakau, ladang padi, kebun kelapa, perbukitan, dan sebagainya.

Akan tetapi, Desa Wisata Aeng Tong-tong merupakan desa yang terkenal sebagai penghasil keris. Aktivitas masyarakat Desa Aeng Tong-tong membuat keris tidak bisa dilepaskan dari peninggalan para leluhur yang dulunya menjadi seorang Empu keris.

Hingga saat ini, aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-tong masih terus dilestarikan, bahkan sudah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa wisata tersebut.

Untuk melestarikan tradisi ini, budaya pembuatan keris di Desa Aeng Tong-tong sudah dikenalkan pada anak-anak sejak memasuki usia sekolah dasar (SD).

Diperkirakan, hingga saat ini ada ratusan Empu yang berprofesi sebagai pengrajin atau pembuat keris di Desa Aeng Tong-tong. Biasanya, keris yang dibuat di Desa Aeng Tong-tong digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, pesanan pedagang, atau bahkan memenuhi para pesanan kolektor baik di dalam negeri atau mancanegara.

Ciri khas keris dari Desa Aeng Tong-tong ada pada garapan keris maupun warangka (sarung) yang halus dengan ukiran yang sangat indah. Akan tetapi, proses pembuatan keris memang terkenal memakan waktu yang lama.

Proses pembuatan keris dimulai dari pemilihan besi dan penempaan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dilanjutkan dengan metode penghalusan, menambahkan tembaga atau emas untuk diukir sesuai pesanan, hingga terakhir proses penyepuhan agar mendapatkan warna kering yang diinginkan.

Setelah ang empu melewati tahapan membuat keris, biasanya di Desa Aeng Tong-tong akan menghelat ritual pencucian keris dan ziarah makam leluhur Empu. Biasanya, ritual tersebut akan dilakukan bersama dengan pesta rakyat dan diramaikan dengan kesenian tradisional.

Pada 2014, Desa Aeng Tong-tong dinobatkan UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan Empu (pembuat) keris terbanyak di dunia.

Keris dari Desa Wisata Aeng Tong-tong pun banyak diminati oleh masyarakat maupun penggemar keris di Indonesia dan luar negeri. Istimewanya, keris dari Desa Aeng Tong-tong ini terpilih sebagai salah satu suvenir dalam side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. (***)

Artikel ini telah dibaca 79 kali

Baca Lainnya

Wisata di Sumenep Begeliat di Era Kepemimpinan Bismillah Melayani Fauzi-Eva

25 November 2024 - 12:49 WIB

Adventure Bike Jelajah Bumi Jokotole Seri 3 Sumenep Sukses Digelar

27 Oktober 2024 - 11:38 WIB

Achmad Fauzi Wongsojudo Berhasil Dongkrak Pariwisata Sumenep dan Perekonomian Daerah

17 Oktober 2024 - 20:46 WIB

Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo Launching Kalender Event Sumenep 2025

24 September 2024 - 17:29 WIB

Ketua BUMDES Artho Mulyo Desa Tambakrejo Wonotirto Blitar Diduga Melanggar Hukum

16 Agustus 2024 - 19:36 WIB

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo Peduli Pelestarian Budaya

14 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Trending di PARIWISATA