SURABAYA (JURNALIS INDONESIA) – Melanjutkan komitmennya dalam upaya mendukung pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), FIFGROUP melakukan peresmian instalasi solar panel kapasitas 10,8 KwP yang ke-12, berlokasi di Kantor FIFGROUP Cabang Rungkut, Surabaya, pada Selasa, 20 Juni 2023.
Pemasangan ini menjadi yang keempat di tahun 2023, setelah sebelumnya di Kota Medan, Sumatera Utara, Kota Denpasar, Bali, dan Kota Pekanbaru, Riau, dan menjadi yang kedua belas menyusul tujuh cabang sebelumnya di tahun 2022 dan satu cabang di 2019 dengan total 129,6 KwP.
Hadir dalam peresmian tersebut, Operation Director FIFGROUP, Setia Budi Tarigan yang didampingi oleh Regional Management I Division Head FIFGROUP, Julius Julianto, Used Motorcycle Financing Division Head FIFGROUP, Hartawan Surya, Jatim 1 Area Department Head FIFGROUP, Bahagianto, New Motorcycle (NMC) Financing Marketing Area 2 Department Head FIFGROUP, Petrus Surjadi Widjajanto, Astra Multi Finance SPEKTRA and MPF Financing Marketing Area 2 Department Head FIFGROUP, Doni Sutarko, Building Management Department Head FIFGROUP, Ricardo, dan Rungkut Branch Manager, Ahmad Miftah.
Masih Ada 6 Titik Tersebar di Indonesia
Di tahun 2023 ini, FIFGROUP berkomitmen untuk melakukan instalasi solar panel sebanyak 10 titik lokasi kantor cabang. Setelah Medan, Denpasar, Pekanbaru, dan hari ini Rungkut, masih ada 6 titik lokasi yaitu Palembang, Jayapura, Makassar, Karawang, Balikpapan, dan Mataram.
Operation Director FIFGROUP, Setia Budi Tarigan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PT Astra International Tbk sebagai holding perusahaan berfokus pada program keberlanjutan (sustainability), di mana Sustainability Index menjadi salah satu tolok ukur terhadap penilaian kinerja bagi setiap anak perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Astra.
“Pemasangan solar panel ini juga seirama dengan misi perusahaan dalam menjalankan program keberlanjutan yang sejalan dengan Environment, Social, and Governance (ESG). Oleh karenanya, setiap individu dan pihak harus berperan aktif dalam upaya penanggulangan emisi GRK agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari bagi generasi mendatang,” terang Setia Budi Tarigan.
Menurutnya, Solar Panel dalam Operasional Bisnis
FIFGROUP melakukan instalasi solar panel di sejumlah cabangnya dengan kapasitas masing-masing sebesar 10,8 KwP, sehingga total, sampai dengan Juni 2023, kapasitas dari dua belas solar panel yang telah terpasang adalah sebesar 129,6 KWp.
“Ini merupakan inisiatif FIFGROUP untuk mendukung program dan komitmen pemerintah dalam menanggulangi perubahan iklim dan juga sebagai salah satu program keberlanjutan perusahaan,” lanjutnya.
Setia Budi Tarigan lanjut mengatakan, bahwa FIFGROUP sebagai salah satu anak perusahaan Astra, harus terus up-to-date dan berkontribusi positif untuk menjaga lingkungan dalam hal ini pemasangan solar panel di cabang.
“Harapannya memberikan dampak pada lingkungan dan masyarakat sehingga mampu meningkatkan citra dan reputasi positif perusahaan di mata pemangku kepentingan dan pada akhirnya dapat mendukung peningkatan kinerja dan operasional bisnis cabang di masa mendatang,” paparnya.
Setia Budi Tarigan memaparkan, solar panel yang dibangun menggunakan sistem on-grid yang merupakan sistem solar panel yang menghasilkan listrik ramah lingkungan dan bebas emisi. Rangkaian pada sistem on-grid ini akan tetap terhubung dengan jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN), sehingga akan mengurangi tagihan listrik dan memberikan nilai tambah pada setiap penggunanya.
“Sejumlah manfaat bisa didapatkan melalui penggunaan solar panel pada operasional bisnis di sejumlah perusahaan. Selain berdampak pada pelestarian lingkungan, penggunaan solar panel ini juga menjadi aset jangka panjang baru bagi perusahaan yang dapat mengurangi cost pengeluaran pembayaran listrik perusahaan,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini, Energi Baru Terbarukan
Energi Baru Terbarukan (EBT) kian hari semakin gencar menjadi topik pembicaraan berbagai kalangan. Salah satu upaya memanfaatkan EBT adalah dengan menjadikan sinar matahari sebagai salah satu energi alternatif pembangkit listrik di setiap rumah ataupun industri yang ada.
“Hal ini juga menjadi alasan pemerintah Republik Indonesia dalam mendorong masyarakatnya untuk mulai menggunakan EBT sebagai sumber energi pembangkit listrik,” ungkapnya.
Operation Director FIFGROUP mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), energi yang bisa diserap dari tenaga surya menduduki peringkat kesatu dengan nilai potensi sebesar 207,8 gigawatt-peak (GWp) dibanding EBT lainnya, seperti tenaga air sebesar 75 GW, tenaga angin sebesar 60 GW, tenaga bioenergi sebesar 32,6 GW, tenaga panas bumi sebesar 25,8 GW, dan tenaga minihidro sebesar 19,3 GW.
“Saat ini, penggunaan tenaga surya sebagai sumber EBT baru berkontribusi sebanyak 153,5 MWP. Persentase tersebut sebesar 0,07% dari total potensi yang ada, yaitu sebesar 417,8 GWp. Pada tahun ini, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan hingga akhir tahun terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 450 MWp,” terang Setia Budi Tarigan. (*ji/red)