Menu

Mode Gelap
Darurat Sampah, DPRD Pemalang Usulkan Status Bencana Demi Keselamatan Pengendara, Satlantas Polres Sampang Imbau Masyarakat Patuhi Aturan Lalulintas IWO Pamekasan Apresiasi Kepemimpinan Kapolres AKBP Jazuli Dani Iriawan Sejarah Baru, Sahabati Latifah Perempuan Pertama yang Jadi Ketua PMII Cabang Sampang Periode 2025-2026 Dandim 0826/Pamekasan Tinjau Langsung Program Makan Bergizi Gratis Hari Pertama

HUKUM & KRIMINAL · 17 Jul 2023 16:17 WIB

Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep


 Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep. (foto/ist) Perbesar

Mangkir di Panggilan Pertama, Kacong Arye Akhirnya Penuhi Panggilan Penyidik Polres Sumenep. (foto/ist)

SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e asal Kecamatan Ambunten akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polres Sumenep, Senin (17/7/2023), setempat mangkir di panggilan pertama.

Jumairi berurusan dengan aparat penegak hukum Polres Sumenep gegara lagu Madura yang diunggah olehnya di akun YouTube miliknya Kacong Arye New yang dinilai tidak senonoh berbau pornografi dengan judul ‘Nyareh Ampongan’. Dalam kasus ini, Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e ini dilaporkan oleh seorang masyarakat Sumenep Ahmad Amin Rifa’e.

Sebelum pemanggilan terhadap Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e, penyidik Polres Sumenep telah memanggil pelapor dan sejumlah saksi pelapor untuk dimintai keterangan.

TANGKAPAN LAYAR. Akun youtube Kacong Arye New dengan unggahan lagu madura ‘Nyareh Ampongan’ yang berujung dilaporkan oleh masyarakat. (foto/ist)

Terpantau, kedatangan Kacong Arye dengan nama asli Jumairi atau yang sering dipanggil Ma’e ke Mapolres Sumenep dengan didampingi seorang wanita berkerudung dan dimintai keterangan sekitar kurang lebih 3 jam.

“Saya datang bersama istri,” terang Jumairi alias Kacong Arye kepada sejumlah wartawan usai keluar dari ruangan penyidik Satreskrim Polres Sumenep.

Jumairi alias Kacong Arye membenarkan panggilan ke Unit Idik III Satreskrim Polres Sumenep dalam rangka memberikan keterangan untuk kasus yang menyeretnya atas lagu Madura ‘Nyare Ampongan’.

“Kehadiran saya ke Polres Sumenep untuk menyelesaikan permasalahan Kacong terkait lagu (Nyare Ampongan ),” akunya melanjutkan.

Jumairi alias Kacong Arye mengaku, dimintai keterangan di ruangan penyidik sejak pukul 09.00 WIB. “Dari jam 9.00,” jelasnya.

Untuk diketahui, lagu Madura Nyareh Ampongan yang diunggah akun YouTube Kacong Arye New yang diketahui asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ini mendapatkan beragam kecaman. Bahkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sekretaris MUI Cabang Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Agus Effendi menyebut, lagu madura Nyareh Ampongan tidak hanya melanggar etika moral namun juga pelecehan syariat dan kampanye zina muhson.

“Ini bukan hanya pelecehan etika dan moral namun juga pelecehan syariat. Namun zina muhson yang dikampanyekan lewat lagu. Dan ini sudah keterlaluan dan luar biasa pelecehan syariat,” terangnya kepada wartawan, Rabu (21/6).

Baginya, jika lagu tersebut dibiarkan viral maka akan berakibat buruk. Karena lagu madura Nyareh Ampongan yang diunggah oleh akun YouTube Kacong Arye New yang diketahui asal Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep sungguh tidak berakhlaq.

“Sungguh tak berakhlaq lagu itu kalau dibiarkan lagu itu viral nantinya akan dijadikan yel-yel lagi bagi penggemarnya. Baik penggemar lagunya atau penggemar perbuatan menyimpangnya. Atas kasus ini kami dukung untuk dilanjutkan, Bismillahi Tawakkaltu Alallah,” ujarnya.

Bahkan pihaknya sangat mendukung atas pelaporan masyarakat terhadap lagu madura Nyareh Ampongan itu dan juga meminta Polres Sumenep serius dalam menindaklanjuti laporan tersebut.

“Laporan tersebut harus ada tindaklanjutnya dari Polres Sumenep dan jangan sampai dicabut,” tegasnya.

Pihaknya dengan tegas bakal terus mendukung proses hukumnya supaya ada titik terang. Jikalau memang betul-betul bersalah supaya menjadi iktibar atau cerminan bagi yang lain untuk lebih berhati-hati dalam berkarya.

“Secara pribadi saya juga merasa tersinggung dan merasa tersakiti. Apalagi umat yang lain,” jelasnya.

Sekretaris MUI Pasean inipun mengungkapkan, bahwa semua aktivis-aktivis Nurul Huda akan totalitas mendukung pelaporan yang sudah berjalan. (*ji/ily)

Artikel ini telah dibaca 404 kali

Baca Lainnya

Kasus Penipuan Calon Bintara 900 Juta di Pemalang, Briptu WT Akhirnya Dipecat dari Polisi

9 Januari 2025 - 13:09 WIB

Kasus Penodongan Pistol ke Sopir Ambulans di Sumenep Mulai Disidangkan: Minta Terdakwa Dihukum Berat

8 Januari 2025 - 18:00 WIB

Kasus Penodongan Pistol ke Sopir Ambulans di Sumenep Mulai Disidangkan: Minta Terdakwa Dihukum Berat

Polsek Batuputih Diminta Gerak Cepat Proses Perkara Kekerasan terhadap Anak Yatim

8 Januari 2025 - 09:08 WIB

Peredaran Uang Palsu Terjadi di Sumenep Madura, 3 Pelaku Diamankan

7 Januari 2025 - 15:51 WIB

Dua Hari Hilang, Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas Dalam Sumur

7 Januari 2025 - 14:18 WIB

Diduga Menipu Calon Bintara 900 Juta, Oknum Anggota Polres Pemalang Jadi Tersangka

5 Januari 2025 - 18:01 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL