SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Anggaran program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2024 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui aspirasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, jadi bancakan.
Berdasarkan dihimpun Jurnalis Indonesia, besaran anggaran Rp500 juta dari program PISEW yang umumnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti jalan produksi sebagai infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri, serta sebagai prasarana pendukung pemasaran komoditas dengan memudahkan petani untuk mengangkut hasil pertanian, perkebunan dan perikanan di Kabupaten Sumenep dipotong sana sini.
Bahkan untuk mau menikmati anggaran program PISEW, calon penerima harus mengeluarkan uang diawal. Halnya di Kecamatan Batuan, dua Desa masing-masing calon penerima disebut harus mengeluarkan uang hampir Rp100 juta. Sebab untuk bisa mendapat program PISEW senilai Rp500 juta harus membayar dimuka sebesar 30 persen.
Celakanya, meski sudah bayar dimuka, setelah anggaran program PISEW cair, pihak Desa di Kecamatan Batuan yang Desanya menjadi Desa utama penerima program PISEW pada tahun 2024 ini disebut memotong lagi sekitar 15 persen milik Desa penyangga, kurang lebih sekitar Rp40 juta.
Karena mendapatkan potongan lagi, pihak Desa penyangga pun disebut enggan merealisasikan pekerjaan dari program PISEW itu.
Namun dihimpun, uang yang dipotong oleh Desa utama saat ini sudah dikembalikan ke Desa penyangga.
Jurnalis Indonesia menghubungi Kepala Desa yang Desanya menjadi Desa utama penerima program PISEW 2024 dimaksud. Namun hingga Kamis, 26 September 2024, pesan konfirmasi yang dikirimkan tidak berbalas.
Jurnalis Indonesia dalam penelusuran lebih lanjut untuk mengungkap ihwal program PISEW yang diduga jadi bancakan berjamaah yang digelontorkan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.