SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Kepedulian Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terhadap petani setempat tidak diragukan lagi. Kamis (13/7/2023).
Saat ini, guna antisipasi kemarau basah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep yang dipimpin Kadis visioner Arif Firmanto, menggerakkan penyuluhan pertanian untuk mendampingi masyarakat petani tembakau di Kabupaten Sumenep.
Kendati demikian, Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto juga mengimbau para petani tembakau agar ekstra hati-hati dan harus ekstra perawatan di musim tanam tahun ini.
“Cuaca tahun ini kata BMKG bisa saja terjadi kemarau basah, jadi hingga Desember nanti masih ada kemungkinan akan turun hujan, meskipun intensitas hujannya tidak tinggi. Tapi tetap kurang bagus untuk tembakau,” imbau Kadis Arif karib disapa kepada media, (13/7).
Saat ini, menurutnya, mayoritas petani tembakau masih was-was untuk memulai tanam tembakau. Sehingga musim tanam tahun ini agak lambat.
“Petani masih harap-harap cemas, sebab kondisi cuaca saat ini nggak menentu. Sehingga yang seharusnya musim tanam sejak bulan Mei kemarin, baru pertengahan Juni kemarin sudah banyak petani dibeberapa lokasi mulai menanam,” terang Kepala DKPP Sumenep.
Untuk itu, Kadis visioner Arif Firmanto yang sangat peduli petani ini mengaku, pihaknya terus melakukan upaya-upaya terbaik untuk para petani tembakau. Salah satunya menggerakkan penyuluhan pertanian untuk mendampingi para petani tembakau di Kabupaten Sumenep.
“Penyuluh kita gerakkan terus untuk mengedukasi petani tembakau untuk lebih waspada terhadap cuaca yang kurang mendukung. Termasuk harus harus ekstra perawatan jika petani tetap menanam,” jelasnya.
Menurutnya, hingga saat ini pun sudah ada beberapa daerah yang sudah mulai menanam tembakau. Meski cuaca sering berubah.
“Ada sejumlah daerah yang sebagai besar sudah mulai berani menanam tembakau, diantaranya di Kecamatan Pasongsongan, Guluk-Guluk, Ganding dan Saronggi,” terang Kadis Arif. (*ji/ily)