SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Hama burung pada tanaman padi biasanya akan datang ketika padi sudah berbuah dan memasuki masa panen, salah satu hama ialah jenis burung pipit dan burung gereja yang sangat meresahkan, serta berakibat pada menurunnya produksi hasil panen padi.
Untuk itulah Babinsa Koramil 0827/13 Rubaru Serda Hainur Rahman selaku aparatur kewilayahan setempat, beranjangsana ke sawah membantu petani usir hama burung. Salah satunya pada sawah tanaman padi milik Sutiyah, warga Desa Karang Nangka, Kecamatan Rubaru, Jum’at (27/01/2023).
Adapun metode yang digunakan untuk mengusir burung, kata Hainur, di antaranya membuat orang-orangan, umbul-umbul, membunyikan kaleng, dan memasang plastik kresek.
Cara unik itu bisa dikatakan cukup signifikan untuk mengusir burung, pasalnya burung tidak menyukai warna mencolok dan bunyi-bunyian.
“Opsi penggunaan cara itu agar burung tidak makan padi, dan terbukti ampuh, harapannya hasil panen yang diperoleh nantinya maksimal,” ujar Babinsa Hainur.
Ia juga mengatakan, di sawah ada beberapa hama selain burung yang mengganggu karena seiring rotasi setiap musimnya, mulai tikus, wereng, hingga ulat.
“Untuk jenis hama yang lain rata-rata bisa diatasi, akan tetapi untuk burung jelang panen ini bisa meresahkan, jadi ya harus di usir,” kata Serda Hainur.
Di kesempatan itu juga, Hainur Rahman juga menghimbau agar setelah panen padi langsung ditanami cabe.
“Saya himbau Ibu Sutiyah, habis panen sawahnya langsung dicangkul, dibuat bedeng langsung tanam cabe. Ini untuk mengejar lebih awal, mengingat harga cabe yang cukup signifikan,” tutupnya. (*ji/red)
