Menu

Mode Gelap
Anggota DPRD Sumenep Desak Bupati Segera Pecat Camat dan Sekcam Masalembu yang Sering Bolos Bupati Sumenep Diminta Bersikap Atasi Pejabat Nakal Camat dan Sekcam Masalembu yang Sering Bolos Warga Sebut Pj Kades Ainul Yakin yang Juga Sekcam Masalembu Hampir 1 Tahun Tidak di Masakambing Kantor Kecamatan Masalembu jadi Sarang Pejabat Nakal, PNS Taufiqurrahman juga Sering Bolos Berbulan-bulan Parah, Camat dan Sekcam Masalembu Kembali Tidak Masuk Kantor Berhari-hari

POLITIK · 4 Agu 2023 22:27 WIB

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep Soroti Program Wirausaha Santri


 Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Masdawi. (foto/ist) Perbesar

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Masdawi. (foto/ist)

SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Masdawi, menyoroti program wirausaha santri yang diprakarsai oleh Disbudporapar. Lantaran mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp1,2 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Sementara program itu dinilai masih belum nampak output-nya.

“Untuk tahun 2024, kita harus melihat dulu output yang 2023, ada atau tidak, jelas atau tidak outputnya,” terang Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Masdawi, Jumat (4/8/2023).

Masdawi menekankan, program wirausaha santri itu jangan hanya dilakukan pelatihan tanpa kontinuitas dan aksi nyata karena hasilnya akan nihil. Apalagi hanya rentang waktu kegiatan itu berbatas 2 hingga 3 hari saja sehingga tentu skill peserta tidak akan terasah secara maksimal.

Jika program wirausaha santri atau santri entrepreneur tidak jelas, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep ini menilai alangkah lebih baik anggaranya itu dipangkas dan dialokasikan untuk program lain.

“Selama dua tahun, dari 2022 dan 2023 ini output dari program santri enterpreneur sama sekali tidak jelas, jangan-jangan malah bukan santri yang diikutkan pelatihan,” tanya Masdawi.

Masdawi mengungkapkan, Komisi IV DPRD Sumenep juga menerima laporan bahwa ada beberapa peserta pelatihan santri enterpreneur lebih memilih untuk menjual peralatan yang diberikan sebagai bantuan.

Kata Komisi DPRD Sumenep IV ini, jika hal itu benar, maka akan memberikan sanksi agar oknum terkait dihapus dari keikutsertaan dalam program santri enterpreneur. Masdawi mengaku, bakal mengawasi dengan ketat terkait hal tersebut.

“Kami akan awasi dengan ketat. Perihal alat yang dijual, kami akan telusuri langsung, kalau ternyata benar maka kami minta hapus kepesertaannya,” tegas Masdawi.

Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan, menanggapi atas sorotan anggota Komisi IV DPRD Sumenep, menyampaikan bahwa output program santri enterpreneur dapat terlihat dari beberapa produk yang dihasilkan, seperti batik dan blangkon meski belum maksimal.

Pelaksanaan program santri enterpreneur menurutnya juga turut melibatkan peran organisasi kepemudaan, seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep, dalam menyasar para peserta.

“Meskipun tidak maksimal, tapi saya rasa ada outputnya. Memang produknya masih belum sampai di ekspor, tapi banyak peserta santri enterpreneur saat ini mulai membangun usahanya, berbekal apa yang didapatkan selama pelatihan,” terangnya. (*ji/ily)

Artikel ini telah dibaca 78 kali

Baca Lainnya

Ketua DPRD Sumenep Komitmen Jadikan Gedung Baru untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

2 Januari 2025 - 20:36 WIB

Bawaslu Pamekasan Luncurkan Buku ‘Demokrasi’

24 Desember 2024 - 18:41 WIB

Ketua Gerbang Tani Abdillah Fanani Ucapkan Selamat kepada FAHAM: Ini Kemenangan Masyarakat Sumenep

6 Desember 2024 - 19:36 WIB

FAHAM Unggul 130.261 Suara Hasil Rekapitulasi Resmi KPU pada Pilkada Sumenep 2024

6 Desember 2024 - 19:02 WIB

TPD Khofifah-Emil Pamekasan Gelar Jumpa Pers: Ungkap Kemenangan 76 Persen di Bumi Gerbang Salam

6 Desember 2024 - 13:29 WIB

Layak Dicontoh, Sejumlah Paslon Pilkada 2024 Ucapkan Selamat pada Lawannya Setelah Diketahui Kalah

30 November 2024 - 13:36 WIB

Trending di POLITIK