SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus konsisten menunjukkan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat di ujung timur pulau Madura. Khususnya dalam kondisi saat ini musibah banjir yang melanda di Kota Keris.
Selain datang langsung ke lokasi untuk mengetahui dan memastikan ada berapa petani yang terdampak banjir di dua desa ini yakni Desa Sendir Kecamatan Lenteng dan Desa Patean Kecamatan Batuan, Senin (2/1/23) sekaligus mengupayakan perlindungan petani dalam bentuk asuransi melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), DKKP Sumenep yang dipimpin Arif Firmanto juga menerjunkan Tim Kesehatan Hewan ke lokasi banjir untuk memberikan pelayanan kesehatan terpadu.
BACA JUGA
Kepala Bidang Keswan DKPP Sumenep Drh. Zulfah mengatakan, jika dirinya ditugaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Arif Firmanto untuk segera melakukan pelayanan kesehatan hewan terpadu berupa pemeriksaan kesehatan. “Melalui pengobatan dan pemberian vitamin,” jelas Drh. Zulfah, Selasa (3/1/23).
Pengamatan terhadap penyakit lanjut dia sebagai bentuk early warning system yang memang sangat perlu dilakukan untuk mencegah adanya kemungkinan wabah penyakit hewan akibat dampak banjir itu.
“Pasca banjir biasanya hewan ternak, baik jenis unggas, sapi maupun kambing rawan terserang penyakit. Karena biasanya banjir membawa bibit penyakit yang menyebabkan hewan luka. Sedangkan setelah banjir ancaman rumput yang mengandung zat-zat beracun, bibit cacing dan lain-lain,” paparnya.
BACA JUGA
Kepala DKPP Sumenep Aktif Pemeriksaan Hewan Ternak Bergejala PMK ke Desa-desa
Salah satu petugas Paramedik Veteriner saat ditemui di salah satu lokasi terdampak banjir menyampaikan akibat musibah banjir yang melanda Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, menyebabkan 1 ekor sapi mati dan 2 sakit. “Setelah kami data untuk Desa Sendir populasi sapi mencapai 317 ekor dan 211 kambing,” jelas Asyanto.
Kendati demikian, untuk ratusan hewan ternak baik sapi maupun kambing terdampak banjir yang masih selamat dikatakan sudah mendapatkan suntikan dan vitamin. Pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan untuk perkembangan hewan ternak itu.
“Kami petugas Paramedik Veteriner mewakili DKPP Sumenep siap 24 jam untuk memantau perkembangan hewan ternak pasca banjir ini,” pungkasnya. (*ji/red)