SUMENEP (JURNALIS INDONESIA) – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengadakan Pasar Murah Ramadan dengan menyediakan kebutuhan pokok, guna membantu meringankan masyarakat tidak mampu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Pemerintah Kabupaten Sumenep pada Pasar Murah Ramadan tahun ini dilaksanakan di 7 titik, di antaranya Kecamatan Kota Sumenep di Lapangan Gotong royong, Lenteng, Batang-batang, Kalianget, Manding, Pragaan dan Kecamatan Pasongsongan.
“Kebutuhan sembako yang dijual di pasar murah ini adalah beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula 1 kilogram dan mie instan 5 bungkus, dengan harga lebih murah 30 persen dari harga pasar,” terang Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah saat membuka Pasar Murah Ramadan, di Lapangan Gotong Royong, Selasa (18/4/2023).
Wabup menuturkan, pada Pasar Murah Ramadan yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. Itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah, karena menjelang lebaran kenaikan harga bahan pokok tentu memberatkan bagi warga yang kurang mampu dan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kegiatan ini sebagai wujud Pemerintah Kabupaten Sumenep hadir di tengah masyarakat, untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan sembako menjelang lebaran dengan harga murah,” jelas Wabup Sumenep.
Wabup mengatakan, jika pelaksanaan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep menjelang lebaran Idul Fitri tahun ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu serta berpenghasilan rendah, untuk memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadan dan menjelang hari raya.
“Dinas terkait hendaknya terus melakukan pemantauan harga di pasar, agar kebutuhan pokok menjelang Ramadan tidak melonjak drastis,” harap Wabup Sumenep.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep Ahmad Masuni mengungkapkan, jika pelaksanaan Pasar Murah Ramadan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Sumenep, dengan diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, BUMN dan instansi vertikal yang menyediakan kebutuhan pokok di setiap standnya.
“Penjualannya menggunakan kupon yang disebar kepada masyarakat kurang mampu maupun berpenghasilan rendah,” papar Masuni. (*ji/ils/red)